Hangout

9 Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Keraton Yogyakarta Salah Satunya!


Kerajaan Mataram Islam adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Pulau Jawa. Ada banyak peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang masih kokoh berdiri hingga saat ini.

Kerajaan Mataram Islam dibangun oleh Danang Sutawijaya atau dikenal sebagai Penembahan Senopati pada tahun 1582 M. 

Sementara puncak kejayaannya ada pada masa pemerintahan Sultan Agung pada tahun 1613-1645 M.

Selama masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam, Sultan Agung mampu menyatukan Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura.

 Kerajaan ini pun melalui banyak kemajuan pada berbagai sektor kehidupan termasuk hukum, budaya, dan tata pemerintahan.

Kerajaan ini berakhir pada tahun 1755 setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti bersama VOC. Perjanjian itu mengatur pembagian Kerajaan Mataram Islam menjadi Kesunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta.

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam dari Seni hingga Arsitektur

Sebagai kerajaan besar yang pernah berjaya, ada banyak bukti kerajaan Mataram Islam yang masih eksis hingga kini. Berikut ini adalah beberapa peninggalan Kerajaan Mataram Islam meliputi seni, tradisi, hingga arsitekturnya:

1. Kitab Serat Sastra Gendhing

Peninggalan Tradisi Kerajaan Mataram Islam, Kitab Serat Sastra Gendhing
Peninggalan Tradisi Kerajaan Mataram Islam, Kitab Serat Sastra Gendhing (Sumber Foto: Youtube-Mawlana Jawi)

Kitab Serat Sastra Gendhing adalah peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang sangat penting. Karena isi dari kitab ini dapat menjadi salah satu sumber bukti eksistensi Kerajaan Mataram Islam.

Kitab ini dibuat oleh Sultan Agung Hanyorokusumo, berisikan ajaran-ajaran kebijakan yang mencakup ajaran mistis, sosial, politik, tasawuf, dan filsafat.

2. Tradisi Kalang Obong

Peninggalan Tradisi Kerajaan Mataram Islam, Kalang Obong
Peninggalan Tradisi Kerajaan Mataram Islam, Kalang Obong (Sumber Foto: Youtube-Kendil Wesi Official)

Kalang Obong merupakan tradisi dari Kerajaan Mataram Islam yang masih dilestarikan oleh masyarakat suku Kalang yang tersebar di Pulau Jawa. Bagi mereka, upacara ini adalah bentuk bakti kepada leluhur dengan menyempurnakan arwah mereka

Pada praktiknya, tradisi Kalang Obong hampir mirip dengan upacara Ngaben di Bali. Bedanya, upacara Kalang Obong dilakukan di hari ke-1000 meninggalnya seseorang dan yang dibakar bukanlah jenazahnya melainkan pakaian dan barang-barang peninggalan orang tersebut.

3. Kerajinan Perak

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Kerajinan Perak
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Kerajinan Perak (Sumber Foto: iStockPhoto)

Saat Belanda masuk ke Indonesia melalui VOC, permintaan peralatan rumah tangga dari perak, emas, tembaga, dan kuningan meningkat, sehingga industri kerajinannya pun bertumbuh pesat.

Kotagede, Yogyakarta, yang masih menjadi wilayah Kerajaan Mataram merupakan salah satu pusat kerajinan perak di saat itu. 

4. Keraton Kesultanan Ngayogyakarta 

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Keraton Kesultanan Ngayogyakarta
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Keraton Kesultanan Ngayogyakarta. (Sumber Foto: iStockPhoto)

Keraton Kesultanan Yogyakarta merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang paling terkenal.Keraton ini dibangun pada tahun 1755 oleh Sultan Hamengkubuwono I dan terletak di pusat Kota Yogyakarta.

Di alun-alun keraton juga terdapat bangunan bersejarah lainnya, yakni Masjid Gedhe Kauman yang masih kokoh berdiri hingga hari ini.

5. Keraton Kasunanan Surakarta

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Keraton Kesunanan Surakarta
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Keraton Kasunanan Surakarta. (Sumber Foto: iStockPhoto)

Selain Keraton Yogyakarta, Istana resmi Kasunanan Surakarta Hadiningrat juga merupakan salah satu bukti peninggalan Kesultanan Mataram Islam. 

Keraton ini dibangun pada tahun 1745 oleh Sunan Pakubuwono II dan terletak di pusat kota Surakarta.

Terdapat juga galeri seni dan museum yang berisikan pusaka-pusaka kerajaan, barang-barang antik, dan senjata kuno di dalam Keraton Kasunanan Surakarta.

6. Masjid Jami Pekuncen

Peninggalan Tradisi Kerajaan Mataram Islam, Masjid Jami Pekuncen
Peninggalan Tradisi Kerajaan Mataram Islam, Masjid Jami Pekuncen (Sumber Foto: Youtube- SMK NU 1Slawi)

Masjid Jami Pekuncen merupakan masjid tertua di Kabupaten Tegal. Masjid ini juga merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang dibangun antara tahun 1646 hingga 1677 oleh Sunan Amangkurat I.

Masjid ini berperan penting dalam penyebaran agama Islam pada masanya. Hingga 2009, Masjid Jami Pekuncen telah dipugar tiga kali dan masih berdiri kokoh sampai saat ini.

7. Kompleks Makam Raja Kotagede

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Kompleks Makam Raja Kota Gede
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Kompleks Makam Raja Kota Gede (Sumber Foto: Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Makam Raja Kotagede merupakan kompleks pemakaman bagi raja-raja Mataram Islam pertama beserta kerabatnya. Bangunan ini didirikan oleh Panembahan Senopati pada tahun 1589.

Gerbang kompleks makamnya juga menjadi salah satu situs sejarah terkenal karena masih kokoh yang disebut gapura paduraksa, yakni gapura beratap dengan arsitektur seperti lazimnya gapura Bali.

Di samping kompleks pemakaman, terdapat Masjid Makam Kotagede yang didirikan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo yang keberadaannya masih dilestarikan hingga sekarang.

8. Taman Sari

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Taman Sari
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Taman Sari. Gendhing (Sumber Foto: iStockPhoto)

Taman Sari merupakan bekas dari taman istana milik Keraton Ngayogyakarta yang dibangun pada masa Sultan Hamengkubuwono I di tahun 1758-1765. 

Sebelumnya, lokasi Taman Sari dikenal sebagai tempat pemandian pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat IV.

Pada saat itu, Taman Sari Berfungsi sebagai tempat istirahat, area meditasi, bahkan tempat persembunyian. Hingga kini, Taman Sari menjadi situs budaya yang masih dilestarikan bahkan menjadi tempat wisata.

9. Segara Wana dan Syuh Brata

Peninggalan Tradisi Kerajaan Mataram Islam, Meriam Segara Wana dan Syuh Brata
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Segara Wana dan Syuh Brata (Sumber Foto: Selasar)

Segara Wana dan Syuh Brata, adalah nama meriam  peninggalan Kerajaan Mataram Islam. Kedua meriam tersebut merupakan hadiah dari JP Coen yang saat itu menjabat sebagai Gubernur VOC untuk Sultan Agung Hanyokrokusumo atas perjanjian yang disepakati keduanya.

Sampai sekarang, meriam Segara Wana dan Syuh Brata masih utuh berada di depan keraton Surakarta

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button