Market

Perluas Pasar ke Korsel, Ekspor Lada Putih Babel Naik 87 Persen

Pelan tapi pasti, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memperluas pasar ekspor lada putih dari 13 menjadi 14. Bertambah Korea Selatan (Korsel), ekspornya naik 87 persen.

Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Babel, Helmi di Pangkalpinang, Jumat (30/12/2022), menyebutkan Korsel sebagai pasar anyar untuk ekspor lada putih.

“Butiran lada yang dikemas dalam bentuk kemasan kecil-kecil seberat 55 gram per kemasan ini merupakan salah satu bukti kita terus berupaya membangun jaringan pemasaran komoditas lokal di pasar internasional,” kata Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Babel Helmi di Pangkalpinang, Jumat (30/12/2022).

Hingga kuartal III-2022, kinerja ekspor lada putih khas Kepulauan Babel naik 1.843 ton, senilai Rp 103 miliar. Atau naik 87 persen dari periode yang sama 2021.

Di mana, negeri Gingseng itu, menjadi negara ke-14 yang menjadi tujuan ekspor lada putih, sebelumnya 13 negara. Dengan adanya ekspor perdana ke Korea Selatan, lanjutnya, membuktikan UMKM mampu bersaing di pasar nasional maupun global.

“Pemerintah terus bersinergi bersama guna mendorong dan memotivasi para pelaku UMKM di Babel agar terus berinovasi,” kata Helmi saat melepas ekspor perdana lada putih berbentuk butiran “Muntok White Papper” sebanyak 120 kilogram. Nilainya Rp29 juta, merupakan produk dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Babel.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Herwintarti mengatakan, ekspor lada ke Korsel merupakan sinergi para pemangku kepentingan Kepulauan Babel untuk akselerasi ekspor, khususnya komoditas pertanian.

“Kegiatan ekspor lada tujuan Korea Selatan ini merupakan prestasi tersendiri, karena eksportir kali ini merupakan UMKM yang mampu membuktikan dirinya menembus pasar internasional,” kata Herwintarti.

Ia mengatakan sektor pertanian menjadi bantalan ekonomi nasional dan menyumbang devisa negara di saat sektor lain terkontraksi. Lada, lanjutnya merupakan komoditas unggulan Babel, sehingga harus ditingkatkan ekspornya.

Menurut data kinerja ekspor (IQFAST – Badan Karantina Pertanian), capaian kinerja ekspor lada Babel pada 2020, volumenya 1.847 ton dengan senilai Rp98 miliar. Pada 2021 turun menjadi 984 ton, nilainya Rp80 miliar.

“Penurunan volume capaian kinerja ekspor lada Babel tersebut tercatat mengalami kontraksi cukup dalam karena pandemi COVID-19 yang berdampak langsung pada menurunnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor dan juga karena faktor sistem distribusi global terhambat,” kata Herwintarti.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button