News

Masyarakat Sunda Tersinggung Edy Mulyadi Pakai Ikat Kepala Saat Serang IKN

Tokoh masyarakat adat Sunda mengaku tersinggung dengan penggunaan atribut Sunda yakni ikat kepala oleh Edy Mulyadi. Apalagi penggunaan ikat kepada khas Sunda itu Edy pakai saat menyinggung masyarakat Dayak, sehingga masyarakat sunda ikut tersinggung.

Pupuhu Agung Dewan Keratuan Majelis Adat Sunda, Arie Mulia Subagja mengatakan, masyarakat Sunda tersinggung dengan penggunaan ikat kepala khas Sunda. Sebab penggunaan atribut itu Edy pakai untuk menyerang kelompok tertentu.

“Secara khusus kami juga ikut marah terhadap sikap saudara Edy Mulyadi. Karena mengenakan iket kepala yang merupakan atribut adat masyarakat Sunda saat ia menyampaikan kata-kata menyakitkan bagi saudara kami dari suku Dayak,” kata Arie dalam pernyataan sikapnya, Kamis (27/1/2022).

Menurut dia, meski apa yang Edy sampaikan tidak mewakili sikap masyarakat Sunda, namun karena ada penggunaan atribut itu membuat masyarakat adat Sunda harus bersikap.

“Kami atas nama majelis adat Sunda merasa perlu menegur saudara Edy Mulyadi yang telah menggunakan atribut adat Sunda sangat melukai saudara kami masyarakat adat Dayak,” tegasnya.

Arie mengajak semua masyarakat tidak terpancing dengan pernyataan Edy Mulyadi. Sebab Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari berbagai macam suku.

“Majelis adat Sunda kembali mengajak seluruh eksponen masyarakat adat di Nusantara dari Sabang sampai Merauke untuk terus meningkatkan solidaritas kebangsaan dan tidak terprovokasi untuk terpecah belah oleh ideologi dan ajaran yang anti terhadap pancasila,” katanya.

Masyarakat Indonesia tetap harus berpegangan terhadapa Pancasila sebagai ideologi negara. Karena dengan Pancasila semua kelompok bisa saling menjaga kesatuan dan persatuan.

“Karena pancasila adalah nilai-nilai yang digali yang bersumber inspirasi dari bumi nusantara yang dihuni beragam suku bangsa dan praktik keyakinan yang telah ada dan hadir berabad-abad dan ribuan tahun silam. Pancasila dan kebangsaan Indonesia adalah kristalisasi nilai adat dan budaya yang tumbuh dan berkembang,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button