Market

Airlangga: ‘Multiplier Effect’ Sektor Kesehatan Sangat Tinggi terhadap Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah terus berupaya membangun ketahanan kesehatan selain energi hijau alias green energy. Upaya tersebut terwujud dalam bentuk infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), dan industri kesehatan.

“Pembangunan di sektor kesehatan memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Menurut Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini, komitmen terhadap perbaikan sistem kesehatan akan meningkatkan kepercayaan dan kemampuan Indonesia dalam menghadapi risiko di masa mendatang.

“Surveillance terus diperkuat guna mengantisipasi munculnya varian baru Covid-19,” ujarnya tandas.
Komitmen investasi pada pembangunan sistem kesehatan juga tercermin dalam implementasi APBN 2022.

Akselerasi Pemulihan Ekonomi

Ketahanan kesehatan, ia mengungkapkan, menjadi salah satu penopang Indonesia untuk tetap optimistis terkait pemulihan ekonomi yang bisa diakselerasi dan tumbuh lebih baik pada 2022. Meskipun, harus diakui, hampir seluruh negara di dunia menghadapi tantangan di tengah pandemi Covid-19.

Namun, perekonomian Indonesia juga masih ditopang sektor eksternal yang resilience dengan transaksi berjalan yang mencatatkan surplus, nilai tukar rupiah dan IHSG terus menguat, serta rasio Utang Luar Negeri (ULN) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada level aman.

Airlangga mengatakan, dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada, pemerintah optimistis ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5,2 persen (yoy).

“Krisis telah mengajarkan kita betapa pentingnya membangun ketahanan, baik ketahanan kesehatan maupun ekonomi, khususnya di sektor pangan dan sektor energi,” tutur Menko Airlangga.

Lebih jauh ia menambahkan, krisis energi dunia yang terjadi saat ini menjadi peluang sekaligus mengafirmasi komitmen transisi dan investasi menuju energi baru terbarukan atau energi bersih.

Peluang tersebut muncul karena Indonesia memiliki potensi green energy, yakni pada tenaga surya, angin, air, dan geothermal.

Menurut Airlangga, pengembangan green energy dapat mendukung ketahanan energi berbasis pulau yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.

RI Mampu Lewati Krisis dan Beradaptasi

Menurut Ketua Umum Partai Golkar ini, dengan kerja sama seluruh stakeholders, Indonesia terbukti mampu melewati dan beradaptasi dari krisis pandemi.

“Ke depan, kerja sama perlu terus ditingkatkan sehingga Indonesia tidak hanya berhasil melewati krisis, namun juga memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk mencapai tujuan ekonomi dan pembangunan perekonomian ke depan,” tegas Airlangga.

Dari sisi ketahanan pangan, pemerintah berkomitmen meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan melalui berbagai strategi. Di antara strategi tersebut adalah implementasi Undang-Undang Cipta Kerja terkait penyederhanaan, percepatan, kepastian dalam perizinan, serta persetujuan ekspor/impor.

Begitu juga dengan digitalisasi UMKM pertanian dan perikanan, pengembangan sistem logistik pangan bersinergi dengan BUMN, penguatan kerja sama antar daerah dalam pemenuhan pangan, pembentukan BUMN Pangan, dan peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button