News

Airlangga Terseret Korupsi CPO, Ridwan Hisjam: Ganti Segera Ketum Golkar

Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam kembali mendorong Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Kali ini dorongan itu semakin kuat dan mengarah kepada pergantian Ketua Umum Partai Golkar karena Airlangga Hartarto saat ini sedang bermasalah dengan kasus dugaan korupsi di Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Sejak kemarin, setelah saya salat subuh, saya berdoa, ternyata doa saya terjawab langsung. Airlangga harus mundur dari Ketum Partai Golkar, berubah saat itu (dari yang tadinya Munaslub), saya (sebut) harus munas,” terang Ridwan kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023).

Menurutnya, Golkar memiliki komitmen untuk menjadi partai politik yang bersih. Bahkan komitmen itu kembali ditegaskan oleh Airlangga saat menang di Munas Golkar 2019 silam.

“Kan terpampang Golkar bersih Golkar bersih, kalau sudah dipanggil oleh kejaksaan 12 jam, apa itu masih bisa dikatakan bersih?,” imbuh dia.

Ridwan mengatakan sebelumnya wacana Munaslub yang didorong oleh senior Golkar hanya untuk melakukan evaluasi terkait pencapres Airlangga. Namun dengan kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Airlangga membuat kader mulai berfikir untuk mengganti Ketua Umum.

“Jadi isunya berubah, bergeser, bukan lagi munaslub karena capres, tapi karena Golkar bersih. Dan itu adalah tagline-nya Airlangga,” jelasnya.

Bahkan Ridwan pun menarik ucapannya beberapa waktu lalu yang menyatakan siap menjadi panglima perang bagi Airlangga, jika maju sebagai capres.

“Saya sekarang tidak lagi siap menjadi panglimanya Airlangga, saya minta Airlangga mundur dari jabatannya,” tegas Ridwan.

Soal Pengganti Airlangga, Ridwan Serahkan ke Pemilik Suara

Dalam wacana pelaksanaan Munaslub Golkar ini sempat muncul beberapa nama yang potensial untuk menjadi calon ketua umum. Mereka di antaranya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).

“Iya saya keluarkan lah Bahlil segala macam itu, ya mereka sudah ngomong Bahlil bersedia, pak Luhut sudah bersedia juga, kalau memang melalui proses yang benar,” ujarnya.

Ia pun berharap agar proses pergantian Ketua Umum Partai Golkar dapat berlangsung secepatnya. “Kalau kaya gini secepat-cepatnya saja, kalau perlu bulan ini,” tutup Ridwan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button