Hangout

Anak yang Tidak Disunat Berisiko Terinfeksi Saluran Kemih

Tradisi sunat sudah dilakukan sejak lama dengan beragam metode yang berbeda. Sunat atau sirkumisi adalah tindakan medis untuk membuang sebagian atau seluruh kulup (prepusium) dengan tujuan tertentu.

Sebuah studi dari Saudi Urological Association, mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen laki-laki di dunia dan 35 persen laki-laki di negara berkembang telah disunat.

Belakangan sunat dengan metode laser semakin diminati dan dipilih sebagai metode sunat dengan proses yang lebih singkat. Namun demikian, sebenarnya metode ini memiliki berbagai risiko yang berbahaya bagi kesehatan.

Menurut dr. Asrul Muhadi, Sp.B Dokter Spesialis Bedah, anak yang tidak disunat berisiko terkena infeksi saluran kemih (ISK) sebesar 3-10 kali dibanding anak yang disunat pada tahun pertama kehidupan dan risiko kanker penis meningkat pada pria yang tidak disirkumsisi.

“Selain itu, banyak manfaat lainnya dari tindakan sunat yang sangat baik bagi kesehatan,” kata Asrul saat temu media virtual, Jakarta, Senin, (22/11/2021).

Dikutip dari study Altokhais TI. Electrosurgery use in circumcision in children, apa yang dianggap sebagai sunat laser tidak menggunakan energi cahaya namun menggunakan energi panas dengan menggunakan alat elektrokauter untuk memotong jaringan, koagulasi dan diseksi.

Anggapan masyarakat tentang sunat laser menggunakan energi cahaya ternyata tidaklah tepat. Sunat laser sebenarnya menggunakan energi panas dengan alat elektrokauter untuk memotong jaringan, koagulasi, dan diseksi.

Untuk meminimalisir berbagai risiko yang mungkin terjadi pada tindakan sunat, hadirlah metode klem yang telah direkomendasikan oleh WHO sebagai metode sunat terbaik.

Dr.Mahdian Nur. Nasution SpBS, Founder Rumah Sunat dr. Mahdian, metode klem menggunakan teknik biusnya juga tidak menggunakan jarum suntik sehingga dapat mengurangi rasa takut pada anak dan membuat anak merasa lebih nyaman.

“Umumnya sirkumsisi/ sunat dilakukan melalui anastesi lokal. Saat proses anastesi dilakukan pada posisi yang tepat dan dosis yang adekuat, nyeri dapat terkontrol dengan baik. Suntikan tanpa jarum (Needle Free Injection) memungkinkan kenyamanan lebih saat proses anastesi dilakukan. Teknik suntikan tanpa jarum ini menggunakan alat yang bernama Comfort In,” tambahnya.

Teknologi ini bekerja dengan cara mengantarkan cairan obat menggunakan mekanisme tenaga pegas berkecepatan tinggi yang dapat menembus kulit dalam waktu kurang dari sepertiga detik.

Dr. Mahdian juga menambahkan, metode sunat ini tidak memerlukan jahitan dan perban. Selain itu, proses sunat dengan dengan klem ini relatif lebih cepat yaitu kurang dari 7 menit,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button