Market

Anggap Enteng Kelangkaan Pupuk di Grobogan, Ganjar Dikritik

Kalau petani ditanya soal pupuk bersubsidi, pasti mengeluh susah dapat alias langka. Karena subsidi turun terus. Termasuk yang dialami petani Grobogan, tanggung jawab Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Analis kebijakan pangan, Syaiful Bahari mengatakan, kelangkaan pupuk di Indonesia, termasuk di Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), merupakan imbas dari turunnya dana subsidi yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Bukti tidak berpihaknya pemerintah kepada petani.

“Dalam 4 tahun, subsidi pupuk susut hingga Rp10,3 triliun,” kata Syaiful di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Pada 2019, kata Syaiful, subsidi pupuk ditetapkan sebesar Rp34,3 triliun. Setahun kemudian turun Rp3,3 triliun menjadi Rp31 triliun. Kemudian turun lagi Rp1,9 triliun menjadi Rp29,1 triliun. Tahun berikutnya berkuran Rp3,8 triliun menjadi Rp25,3 triliun. Tahun ini susut lagi Rp1,3 triliun, menjadi Rp24 triliun. Total jenderal susutnya Rp10,3 triliun.

Terkait subsidi pupuk ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 1.454.828 ton. Rinciannya, urea sebanyak 992.791 ton, dan NPK sebesar 462.937 ton. Pupuk subsidi sebanyak itu, jelas tidak ideal untuk luas lahan pertanian saat ini yang mencapai 10,68 hektare (ha). Kalau dipaksakan, ya, produksi beras nasional tidak akan maksimal. Ujung-ujungnya impor beras. Jangan mimpi Indonesia mandiri pangan.

Jadi, sangat masuk akal bila, bakal calon presiden, Anies Baswedan mengkritisi masalah ini. Dia membeberkan cerita pilu Suwarto, seorang petani asal Grobogan, Jateng, saat berbicara dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).

Secara tak sengaja, Anies bertemu Suwarto yang tengah menebar pupuk di sawahnya. Keduanya lantas berkomunikasi. Suwarto pun mengaku sulit mendapatkan pupuk bersubsidi. Yang mudah didapat adalah pupuk non-subsidi yang mahal harganya. Kondisi ini, menurut Suwarto sangat berbeda dibandingkan era orba.

“Beliau (Suwarto) bilang. Pak, saya ngerepotin, urusan pupuk, rabuk pak yang paling angel. Arep rabuk ono sing, rabuk subsidi, rabuk non-subsidi. Ora koyok jaman mbiyen. Jaman mbiyen tinggal ning warung, nggowo ember langsung iso tuku rabuk. Saiki, arep neng warung ditakoni pak. Njenengan non-subsidi atau subsidi,” kata Anies, menirukan Suwarno yang bertutur dalam bahasa Jawa,

Apa respons Ganjar selaku Gubernur Jateng yang juga bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP? “Laporkan ke saya langsung, lapor ke Laporgub (aplikasi) atau suruh WhatsApp saya biar tak telepon. Tak beresi,” kata Ganjar.

Namun, Syaiful menyayangkan sikap Ganjar yang terkesan memandang remeh masalah ini. Padahal, masalah pupuk menyangkut nasib 40 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan hidup dari pertanian. Kalau Jateng jumlah petaninya hampir 3 juta orang.

“Kelangkaan pupuk sudah menjadi masalah nasional dan harus diselesaikan secara mendasar dan komprehensif. Bukan hanya dengan lap[or lewat aplikasi, masalah selesai,” pungkas Syaiful.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button