News

Anies Perlu Pertimbangkan Cawapres dari Kalangan Tokoh NU

Calon presiden (capres) Anies Baswedan memiliki komunikasi politik yang baik. Hal ini bisa menjadi modal Anies dalam menjaring tokoh untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya termasuk dari kalangan Nadhlatul Ulama (NU).

Praktisi Komunikasi Politik Pangeran Ahmad Nurdin menilai Anies bisa memilik cawapres pendampingnya dari kalarangan NU. Namun dia tak harus memilih Khofifah Indar Parawansah karena masih banyak sosok tokoh NU yang juga potensial.

“Jadi untuk konteks ini mas Anies kelihatannya tidak harus mencari atau (cawapres) berlabel NU. (Kalau dari berbagai nama cawapres yang beredar) yang ada label NU tentu bu Khofifah ya. Itu dalam pandangan saya tidak harus-harus banget,” terang Pangeran secara virtual dalam diskusi bertajuk ‘Koalisi Perubahan Anies-AHY atau..?’ pada Selasa (7/3/2023).

Ia menyebut bahwa saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies sudah terlihat memiliki kedekatan dengan NU. Bahkan hubungan ini terus terjalin hingga akhir kepemimpinan Anies di Jakarta. “Baik dari NU Jakarta dan basis massa di Jawa Tengah dan Jatim. Di situ bisa kelihatan ini dibangun,” jelasnya.

Pangeran menambahkan dalam realitas politik peran NU memang patut dipertimbangkan. Sehingga jika capresnya bukan dari kalarangan NU, maka cawapresnya disarankan harus berasal dari kelompok Islam tersebesat tersebut.

“Kalau capresnya tidak ada kedekatan dengan NU, sudah barang tentu harus. Jelas itu cawapresnya harus diambil dari yang labelnya NU. Baik yang sudah lahir dari rahimnya NU di organisasinya atau organisasi sayap,” ujar Pangeran.

Lebih lanjut, Pangeran menilai meski Anies sudah memiliki kedekatan dengan NU, namun dia harus tetap menjaga hubungan tersebut. Salah satunya dengan datang langsung ke kantong-katong suara NU di wilayah Indonesia.

“(Anies) memiliki keleluasaan, karena pada dasarnya dia sudah mampu membangun hubungan (dengan NU) itu, tapi hubungan tentu harus dijaga terus. Ya basisnya harus didatangi terus, kiainya didatangi, diajak ingin tahu tukar pikirannya,” sambung Pangeran.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button