Polda Metro Jaya mengungkap asal usul tangkapan layar yang berasal dari status WhatsApp terkait barang sitaan thrifting atau baju bekas yang dibawa pulang untuk hadiah lebaran. Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis mengatakan unggahan tersebut berasal dari perempuan berinisial AM (21) selaku pengunggah pertama. Pengakuannya, pelaku hanya iseng.
Auliansyah melanjutkan, AM melakukan hal tersebut dengan tujuan bercanda. Ia mengaku tidak bermaksud untuk disebarkan ke media sosial lainnya, dia juga baru mengetahui postingannya tersebut viral melalui media sosial instagram.
“Yang dilakukan oleh AM ini , ini dia hanya iseng. Tujuan untuk candaan kepada adik dari saksi AM dan tidak bermaksud untuk kemudian disebarkan ke media sosial lainnya, dia juga baru kemudian mengetahui statusnya tersebut viral setelah melihat adanya unggahan pada media sosial instagram,” katanya.
Namun pihak kepolisian tidak langsung percaya sebab selain AM turut juga ditetapkan dua tersangka lainnya, yakni IAS (26) yang ditangkap di Kota Salatiga, Jawa Tengah dan EW (29) yang ditangkap di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Salah satu keterangan dari mereka ada yang mengarah kebencian kepada aparat, makanya mereka mengunggah konten tersebut yang berujung menjadi viral di jagat maya. “Menurut hasil pemeriksaan kami, tersangka belum bisa memberi jawaban yang pasti hanya saja mereka mengatakan tidak suka sama polisi,” jelas dia.
Sebelumnya Polda Metro Jaya menegaskan tidak ada barang bukti keluar dari ruang penyidik untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pribadi petugas atau pihak lain. Penegasan itu untuk menanggapi berita di media sosial dengan narasi bahwa ada sebuah tangkapan layar sebuah status seseorang berisi foto barang bukti baju bekas impor.
Pada foto status WhatsApp yang diunggah akun Twitter @askrlfess pada Jumat (31/3/2023), tertulis jika baju bekas impor yang dipasang di status itu akan dijadikan hadiah Lebaran oleh anggota polisi.
Di dalam foto status WhatsApp yang disebarkan tersebut tertulis “Ngakak bngt punya aa katanya ‘gaush beli baju lebaran. Di kantor banyak brang2 sitaan nnti d bawa pulang…Resiko punya aa kerja di Dirkrimsus ya gini.”
Beri Komentar (menggunakan Facebook)