Hangout

Atasi Varises dan Kelainan Tiroid dengan Bedah Minimal Invasif

Penyakit varises dan kelainan tiroid bisa diatasi dengan bedah minimal invasif. Kedua penyakit tersebut bisa teratasi dengan mudah karena kemajuan teknologi di dunia kesehatan.  Seperti apa cara mengatasi varises dan kelainan tiroid?

Mengenal varises

Varises adalah pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah vena akibat penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Kondisi ini menyebabkan pembuluh vena berwarna keunguan atau biru gelap, dan tampak menonjol.

Varises dapat terjadi di pembuluh vena mana pun dalam tubuh. Namun, kondisi ini paling sering terjadi di area tungkai, terutama betis, karena adanya tekanan saat berdiri atau berjalan. Varises juga dapat muncul di bagian panggul, anus (nasir), testis, perut, hati, atau kerongkongan (varises esofagus).

Varises lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Kondisi ini juga lebih berisiko dialami oleh orang yang berat badannya berlebih, atau orang yang pekerjaannya mengharuskan ia berdiri atau duduk dalam waktu lama.

Tanpa sadar varises merupakan penyakit yang sering disepelekan oleh masyarakat umum.

Efek dari penyakit varises memang bisa ringan atau sekedar masalah kosmetik saja, tetapi jika tidak diterapi dengan baik penyakit ini bisa menimbulkan dampak serius pada kesehatan seperti pembengkakan pada kaki, kemudian kaki menjadi lebih berat, kebas, pegal dan kesemutan. Pada fase ini penderita merasa terganggu pada saat melakukan aktivitas fisik.

Keluhan pegal sampai kram biasa timbul pada malam hari atau setelah berjalan dan melakukan aktivitas yang berlebihan. Bahkan pada kondisi yang jauh lebih serius, varises bisa menimbulkan luka yang sulit sembuh hingga bertahun-tahun.

Karena itu penanganan varises harus dilakukan dengan metode yang tepat sesuai dengan tingkat keparahannya.

Terapi pengobatan varises

Menurut dr. Wirya A. Graha, Sp.BTKV selaku Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Bethsaida Hospital, luka hanya sekitar 1-2 mm yang akan menghilang dalam waktu 1-2 minggu dengan EVLA (Endovenous Laser Ablation) yang merupakan terapi pengobatan varises.

“Terapi EVLA terbukti aman dan efektif untuk mengobati varises,” kata Wirya ditulis di Jakarta, Jumat, (28/01/2022).

Dengan EVLA, vena yang melebar dan membengkak akan di ablasi dengan energi panas dari laser sehingga vena akan mengecil dan peredaran darah menjadi normal.  Setelah tindakan, pegal dan keram akan berkurang, lalu dalam waktu 3-4 minggu varises akan hilang dan bekas lukapun akan pulih dengan cepat.

Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid adalah organ kecil yang terletak di bagian depan leher, melingkari tenggorokan (trakea).

Bentuknya seperti kupu-kupu, dengan tangkai kecil (isthmus) di tengah, dan dua sayap (lobus) di kanan dan kiri yang memanjang di sekitar sisi tenggorokan.

Tiroid adalah kelenjar penghasil dua hormon utama, yaitu triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4).

Gangguan fungsi dapat berupa hipertiroid jika tubuh membuat terlalu banyak hormon tiroid, sebaliknya jika tubuh membuat terlalu sedikit hormon tiroid, disebut hipotiroidisme.

Kedua kondisi ini mempunyai dampak yang serius karena mempengaruhi seluruh metabolisme tubuh. Fungsi hormon tiroid untuk tubuh sangatlah banyak, mulai dari otak, jantung, ginjal, organ reproduksi, liver, saluran cerna, otot dan tulang.

Penyakit tiroid adalah masalah umum yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh.

Saat ini banyak penderita pembesaran tiroid biasanya muncul tanpa gejala, sehingga sulit dirasakan oleh pasien.

Sebagian besar bersifat jinak dan tidak membutuhkan pengobatan khusus, namun jika sudah terjadi gejala penekanan atau masalah kosmetik maka pasien perlu segera mendapat penanganan dokter.

Atasi kelenjar tiroid

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Diabetes, Endokrin dan Metabolik Bethsaida Hospital dr. Rochsismandoko, Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACE mengatakan saat ini sudah dikembangkan tindakan minimal invasif tanpa operasi untuk menghilangkan pembesaran kelenjar tiroid jinak.

“Yaitu dengan Radio Frequency Ablation (RFA) dan Percutaneous Ethanol Injection Ablation (PEIA) tergantung tumornya padat atau berbentuk kista. Dengan prosedur RFA untuk tumor jinak tiroid maka benjolan tiroid dapat berkurang antara 47,7 persen – 96,9 persen,” papar  Rochsismandoko.

Terapi RFA tidak membutuhkan sayatan dan hanya menggunakan pembiusan lokal, sehingga pasien lebih nyaman, aman dan persiapan untuk tindakan juga jauh lebih sederhana.

Lama tindakan kurang lebih 1 jam dengan masa observasi setelah tindakan antara 10-12 jam. Efek samping yang mungkin terjadi adalah rasa nyeri, panas atau bengkak di leher yang sebagian besar akan sembuh sendiri tanpa memerlukan obat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button