Hangout

Bakal Hapus Ujian Pilihan Ganda Jika Jadi Mendikbud, Maudy Ayunda Dicibir Warganet

Aktris Maudy Ayunda berkeinginan untuk menghapus ujian pilihan ganda di kurikulum pendidikan Indonesia. Hal itu disampaikan saat dirinya berangan-angan menjadi Menteri Pendidkan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud) RI..

Tentu saja ucapannya saat bersama Felicia Putri Tjisaka di akun YouTube Shorts itu menuai kontroversi dari warganet.

Nama aktris lulusan Universitas Oxford itu bahkan masuk dalam top list daftar trending X (sebelumnya Twitter) di Indonesia, bahkan nama Maudy telah di-mention sebanyak 35 ribu lebih pengguna X.

Banyak dari pengguna X tak sepakat dengan keinginan Maudy. Mereka menganggap cara Maudy itu tak akan efektif dan menyulitkan para pengajar di Tanah Air.

“Maudy Ayunda ngomongin pendidikan Indonesia padahal sekolah aja tidak pernah di sekolah negeri dan juga tidak pernah ngerasain pendidikan tinggi di Indonesia, ya gagasannya nggak bakal relatable lah itu coy,” ucap salah satu pengguna akun X @KememagRI menyindir.

Hal senada juga terlontar dari akun X warganet lainnya. Mereka juga berpandangan bahwa Maudy tak memiliki pengetahuan yang dalam seputar seluk-beluk pendidikan Indonesia.

Apalagi, Maudy merupakan mantan pelajar dan penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

In general enggak respek sama orang yang sangat mampu dan tetep ambil LPDP. Apalagi kalau beberapa bulan setelah lulus mampu bayar Bali wedding,” ucap warganet menggerutu.

Di sisi lain, warganet juga menyentil istri Jesse Choi itu yang diketahui tak pernah mengambil peran sebagai pengajar.

Sehingga wacana menghapus soal ujian pilihan ganda dianggap bukan usulan bijak dan memberatkan para guru yang telah dibebani tanggung jawab besar.

“Ya, Maudy Ayunda cantik, pintar, dan kaya, tapi dia harus lebih membumi. Sangat jelas terlihat bahwa niatnya adalah untuk menyingkirkan siswa-siswa yang mengalami kesulitan dibandingkan meningkatkan prestasi akademis mereka,” tulis salah seorang warganet @curious_fingers. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button