News

Bareskrim Polri Masih Buru Satu Tersangka Penipuan Investasi Alkes

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri masih memburu satu dari tiga orang tersangka kasus penipuan investasi program suntik modal alat kesehatan (alkes) yang merugikan korban hingga triliunan rupiah.

Kasubdit V Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Ma’mun, Senin (20/12/2021), mengatakan bahwa ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut yakni VAK, DR, dan BS. Dua orang telah ditangkap, yakni VAK dan BS, sedangkan satu orang lagi (DR) masih dalam pengejaran.

“DR satu lagi belum tertangkap, dia lari, masih kita buru ,” kata Ma’mun seperti dilansir ANTARA.

Menurut dia, keberadaan tersangka DR sudah terlacak, namun yang bersangkutan berupaya menghindar dari kejaran polisi, sehingga belum bisa ditangkap sejak kasus tersebut dilaporkan Senin pekan lalu (13/12/2021) dan naik ke tingkat penyidikan.

“Tidak ada kendala, cuma masih kabur-kaburan aja, dia pindah-pindah terus, masih melarikan diri,” kata Ma’mun.

Untuk mencegah tersangka melarikan diri keluar negeri, penyidik telah memasukan nama tersangka dalam daftar pencarian orang (DPO), termasuk mencekal keluar negeri.

“Tersangka sudah kita lakukan pencekalan, makanya DPO kita terbitkan,” ujar Ma’mun.

Adapun dua tersangka yang sudah ditangkap dan dilakukan penahanan, yakni VAK ditangkap Jumat (17/12/2021) dan BS ditangkap Sabtu (18/12/2021).

Kasus penipuan investasi program suntik modal alat kesehatan tersebut mencuat di masyarakat lewat cuitan salah satu akun Twitter. Korban diduga mengalami kerugian mencapai Rp1,2 triliun.

Para korban melaporkan kerugian bisnis yang dialaminya ke Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya pada Senin pekan lalu. Kini seluruh laporan ditangani oleh Subdit V Dittipideksus Bareskrim Polri.

Dua tersangka yang telah ditangkap dilakukan penahanan di Rutan Bareskrim Polri. Para tersangka dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 378 KUHP tentang Penipuan, Pasal 372 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 56 KUHP tentang Tindak Pidana Penggelapan, Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

Kemudian, Pasal 105 dan/atau Pasal 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan Pasal 3 dan/atau Pasal 4 dan/atau Pasal 5 dan/atau Pasal 6 Jo. Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ikhsan Suryakusumah

Emancipate yourselves from mental slavery, none but ourselves can free our minds...
Back to top button