News

Belum Ambil Keputusan soal Pilpres, PAN Pegang Dua Prinsip Ini

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menegaskan mandat terkait keputusan Pemilu Presiden 2024, diserahkan sepenuhnya kepada Ketumnya Zulkifli Hasan (Zulhas).

“PAN belum memutuskan untuk pilpres. Nanti dalam beberapa pekan akan diumumkan secara resmi oleh Ketum PAN Bang Zulkifli Hasan,” kata Viva Yoga kepada inilah.com di Jakarta, dikutip Jumat (23/6/2023).

Mungkin anda suka

Viva Yoga menjelaskan bahwa sesuai hasil keputusan Rakernas PAN 2020 memberikan amanat kepada Ketum PAN untuk menentukan dan menetapkan langkah strategis dalam Pilpres 2024 yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Ia menyebut pada dasarnya PAN akan memegang dua prinsip menjelang Pemilu 2024.

“Prinsipnya dalam bekerja sama atau berkoalisi adalah, pertama, PAN akan bekerja sama dengan parpol koalisi pemerintah,” ungkap Viva Yoga.

“Kedua, PAN tidak mau kalah hattrick. Di Pilpres 2024 PAN bercita-cita dapat memenangkan calon bersama-sama dengan partai koalisi,” sambungnya.

Oleh karena itu, ia meminta agar publik menunggu keputusan ini dengan penuh kesabaran. “Pintu KPU (Komisi Pemilihan Umum) dibuka tanggal 19 Oktober 2023, masih empat bulan lagi. Sekarang situasinya masih dinamis dan produktif,” terang dia.

“Akan tercipta poros kerja sama atau koalisi politik secara permanen di Pilpres 2024. Rencana koalisi (kebangsaan), yaitu penggabungan KIB dan KKIR (minus PPP) masih terus berlanjut komunikasinya,” tambah dia.

Begitu pula, lanjut Viva Yoga, komunikasi PAN dengan PPP maupun PDI Perjuangan.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengungkapkan alasan pemingitan Ketumnya Muhaimin Iskandara atau yang akrab disapa Cak Imin, masih berkaitan dengan hubungan politik Partai Gerindra.

“Ya ibarat orang pacaran kan, sebenarnya kita kan sudah terikat dengan Gerindra. Jadi di dalam kontrak politik kita dengan Gerindra, kan sudah jelas hanya ada dua (nama), pasangan itu antara Pak Prabowo dengan Cak Imin. Jadi ini levelnya sudah level tunangan lah,” kata Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2023).

Perihal akan bergabungnya Partai Golkar dan PAN ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Huda memohon agar keduanya tak menjadi ‘pihak ketiga’ dalam hubungan koalisi ini. “Karena itu saya sampaikan, ketika Golkar mau gabung, PAN mau gabung, kira-kira, jangan jadi pihak ketiga. Karena ini (Cak Imin dan Prabowo) sudah tunangan, sudah tinggal menentukan resepsi saja,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button