Kanal

Berbagi Cerita Rabu Rasa: Menemukan Titik Terang Lewat Doa Nabi Yunus


Penulis: Habiburrahman

Saya baru saja selesai membaca buku karya Emha Ainun Nadjib atau lebih dikenal
dengan Cak Nun. Judulnya Berserahlah, Biarkan Allah Mengurus Hidupmu.

Menurut saya ini buku yang luar biasa sekali. Isinya menarik dan Cak Nun mampu
menjelaskan persoalan secara clear dan dalam.

Di antara sekian banyak bahasan dalam buku ini, ada satu materi yang sangat
berkesan bagi saya, yaitu tentang cerita Nabi Yunus yang ketika berada di dalam
perut ikan paus, beliau berdoa kepada Allah dengan kalimat berikut ini:
Laa Ilaaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minazzaalimiin.

“Tiada Tuhan selain engkau, Maha Suci engkau, dan aku adalah termasuk orang-
orang yang zalim”

Beliau mengucapkan kalimat tersebut ketika tengah berputus asa dan berada di
dalam tiga lapis kegelapan. Kegelapan malam, kegelapan di tengah lautan, dan
kegelapan di dalam perut ikan.

Lalu, Allah menyelamatkan beliau karena kepasrahannya.
Kisah ini sungguh berkesan bagi saya karena terus terang, saat ini pun saya tengah
berada di dalam ‘kegelapan’ versi saya. Saya kehilangan pekerjaan, tidak mampu
membayar utang, dan merasa sangat kesepian.

Lapis-lapis ‘kegelapan’ versi saya ini melahirkan rasa putus asa karena tidak punya
daya untuk keluar dari kondisi tersebut.

Lalu singkat cerita, buku Cak Nun itu menyadarkan saya lewat kisah Nabi Yunus
ketika berada di dalam perut ikan paus. Saya akhirnya menyerahkan segalanya
kepada Tuhan, pasrah.

Ibarat berada di tengah badai, yang memiliki kemampuan berenang dengan yang
tidak akan sama saja. Yang dibutuhkan pada kondisi tersebut adalah pelampung
yang ampuh untuk bisa selamat. Itulah keberserahan!

Ilmu yang kita miliki, perjuangan yang kita usahakan, bisa dianggap sebagai
kemampuan berenang. Sedangkan keberserahan kepada Allah (keimanan), itulah
pelampung yang ampuh untuk bisa selamat.

Ajaibnya, perlahan namun pasti kehidupan saya mulai menemukan titik terang. Saya
kembali mendapatkan pekerjaan, saya mulai yakin bisa melunasi utang, dan saya
pun kembali dekat dengan orang-orang di sekitar saya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button