News

Berulang Kali Politikus Denmark Bakar Alquran, Terbaru saat Ramadan

Politikus Denmark Rasmus Paludan, kembali melakukan aksi provokasi dengan membakar kitab suci Alquran di saat umat muslim sedang khusyuk melakukan ibadah pada bulan Ramadan.

Tindakan penodaan agama itu dilakukan Paludan bukan di negaranya, tetapi dilakukan di Linkoping, Swedia, di wilayah banyak populasi Muslim.

Hal ini bukan kali pertama dilakukan oleh Paludan di negara Skandinavia tersebut. Tahun 2019 lalu, pemimpin partai sayap kanan Denmark, Stram Kurs, itu juga pernah melakukan aksi serupa.

Melansir TRT World, Senin (18/4/2022), aksi Paludan ini didemo oleh ratusan orang. Namun, demikian ia tetap melakukan aksi itu karena mendapat pengawalan dari polisi setempat.

Kerusuhan pun tak terhindarkan, polisi mengabaikan seruan demonstran untuk mencegah Paludan melakukan aksinya.

Selain Paludan, anggota partainya juga pernah melakukan aksi serupa di wilayah Rinkeby, Swedia. Wilayah Rinkeby diketahui memiliki populasi Muslim dan imigran yang besar.

Karena aksi provokasinya, Paludan pernah dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun sejak tahun 2020. Tak hanya Swedia, pada Oktober 2020, dia juga dilarang masuk ke Jerman setelah mengumumkan rencana untuk menggelar unjuk rasa di Berlin.

Selain dikenal dengan aksi provokatifnya, Paludan juga pernah terjerat kasus hukum dan divonis tiga bulan penjara pada Juni 2020 terkait berbagai pelanggaran terhadap undang-undang ujaran kebencian

Sosok yang penuh ujaran kebencian itu dikenal sebagai seorang pengacara asal Denmark yang juga memiliki kewarganegaraan Swedia. Dia mendirikan partai Stram Kurs, atau yang berarti ‘Garis Keras’, tahun 2017 lalu.

Situs partai Stram Kurs, menurut Associated Press, menampilkan agenda anti-imigrasi dan anti-Islam. Situs partai itu juga menyebut Stram Kurs sebagai ‘partai politik paling patriotik di Denmark’.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button