Market

Bicara di Raker Apdesi, Anies Bertekad Sejahterakan Warga Desa

Di depan para kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan bertekad sejahterakan masyarakat pedesaan. Atau menggerus angka kemiskinan di desa yang masih tinggi.

Selanjutnya, mantan Gubernur DKI dengan sejuta prestasi ini, menyebut, jumlah warga miskin di desa mencapai 12 persen. Jauh lebih tinggi ketimbang kemiskinan di kota sebesar 7 persen.

“Ke depan, kemiskinan ini tidak boleh dibiarkan. Harus bisa dikurangi. Angka kesejahteraan warga desa harus meningkat. Dan, kemiskinannya turun,” kata Bacapres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu, dikutip dari YouTube Raker Apdesi di Jambi, Rabu (26/7/2023).

Untuk menggerus kemiskinan di desa, Anies punya strategi khusus. Mulai dari terpenuhinya pendidikan, kesehatan, air bersih, akses sanitasi (mandi, cuci dan kakus/MCK), dan lain-lain. “Makin hari sudah menjadi kebutuhan. Karena itu kita melihat ke depan, kita harus membayangkan desa yang sehat,” kata Anies.

Warga desa, menurutnya, tak perlu risau. Lingkungan di desa punya keunggulan serta potensi ekonomi yang mumpuni. Tak perlu berharap memiliki struktur lingkungan, seperti perkotaan.

“Tidak harus struktur lingkungannya menjadi seperti kota. Akan tetapi, desa harus sehat dan warganya merasakan kemajuan, kebahagiaan, dari basisnya yang tetap pedesaan,” kata dia.

Dia juga berharap desa bisa menjadi pusat pelestarian dan pengembangan budaya, bukan sekadar sebagai kawasan yang berada di luar dari kota.

“Pelestarian dan pengembangan adalah kekuatan desa. Mengapa harus dua hal itu? Pelestarian menjaga yang lalu kalau pengembangan membuat yang baru,” ucapnya.

Anies mengaku tak ingin desa dianggap sebagai masa lalu yang tak berkembang dan tak dilestarikan.

“Desa harus bisa menjadi tempat pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Kita tahu desa juga tempat sumber potensi alam dan lingkungan kita,” ujar Anies.

Selain itu, Anies tak ingin kekayaan alam desa tak boleh terpapar dengan kerusakan lingkungan yang terjadi di perkotaan.

“Desa harus menjadi pertahanan lingkungan. Karena itu, kita harus membuat desa menjadi paru-paru Indonesia. Tempat hadirnya air dan udara yang bersih,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button