Market

Bisnis Alat Berat Menggeliat, Wisel Perkuat Modal Lewat Obligasi

Aroma membaiknya perekonomian nasional pasca pandemi COVID-19 begitu kuatnya. Khususnya sektor pertambangan, konstruksi dan perkebunan tumbuh pesat di paruh pertama 2023. Angin segar bisnis alat berat.

Presiden Direktur Wahana Inti Selaras (Wisel), Bambang Prijono, mengatakan, fenomena ini dapat dilihat dari maraknya proyek infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah. “Hal ini juga terasa dari peningkatan anggaran belanja (budget) alat berat (heavy equipment) untuk ketiga sektor tersebut,” ungkap Bambang, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Prospek tersebut, kata Bambang, memberikan dampak terhadap pertumbuhan bisnis alat berat yang menurut perkiraan Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (HINABI) pertumbuhan bisnis alat berat, diperkirakan naik 30 persen hingga 40 persen pada 2022, terus berlanjut hingga 2023.

“Dengan prospek pertumbuhan yang positif ini terutama pada segmen proyek konstruksi Pemerintah, pelaku usaha terus melakukan evaluasi untuk mencanangkan belanja modal yang lebih besar di tahun mendatang,” tuturnya.

Keberadaan Wisel, salah satu pemain utama dealership alat berat dari grup usaha Indomobil, mengantisipasi peningkatan volume usaha dalam waktu mendatang.

“Model bisnis Wisel berfokus pada bidang penjualan dan layanan purna jual alat berat dari beberapa merek besar seperti Volvo, Renault Trucks, SDLG, Kalmar, Manitou dan John Deere. Disamping itu, Wisel juga merupakan perwakilan resmi distribusi beberapa merek lain seperti HIAB, Morooka, Volvo Penta, Bandit, Zoomlion dan lain-lain,” terangnya.

Tahun ini, kata dia, Wisel ancang-ancang melakukan penawaran umum obligasi II Tahun 2023. dengan target nilai penerbitan sebesar Rp3 triliun yang akan dibagi dalam 3 tenor penerbitan yakni 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun.

Saat ini, obligasi Wisel mendapatkan peringkat rating idA (Single A) dari Pefindo. Dana obligasi ini, akan kami alokasikan untuk membiayai modal kerja perseroan dan lima anak usaha yaitu PT Indotruck Utama (ITU), PT Indo Traktor Utama (Intarama), PT Eka Dharma Jaya Sakti (EDJS), PT Prima Sarana Gemilang (PSG) dan PT Prima sarana Mustika (PSM).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button