News

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan, Sedikitnya 61 Jemaah Tewas

Sedikitnya 61 jemaah tewas dan lebih dari 150 lainnya luka-luka ketika sebuah bom berkekuatan dahsyat meluluhlantakkan sebuah masjid yang berada dalam komplek markas kepolisian di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023) sore waktu setempat.

Menurut polisi, serangan terhadap masjid yang sedang dipenuhi jemaah Salat Ashar itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri.

Seorang pejabat senior kepolisian di Peshawar mengonfirmasi jumlah mereka yang tewas kepada VOA News, dan mengatakan dia khawatir jumlah korban tewas akan meningkat karena masih ada jemaah yang belum ditemukan dan sejumlah mayat yang belum teridentifikasi.

Wakil Komisaris Kepolisian Peshawar, Shafiullah Khan, mengatakan dua orang yang selamat ditemukan di reruntuhan bangunan. “Saya di sini, di lokasi ledakan, dan mengawasi operasi penyelamatan. Reruntuhan sedang dipindahkan dan kami baru saja menarik dua orang yang selamat dari bawah reruntuhan,” kata Khan kepada televisi pemerintah Pakistan.

Pejabat rumah sakit kota mengonfirmasi telah menerima puluhan korban luka-luka, dan menggambarkan kondisi beberapa di antara mereka sebagai ‘kritis’. Para korban sebagian besar anggota kepolisian provinsi itu.

Para penyintas dan petugas penyelamat mengatakan atap gedung ambruk akibat ledakan dahsyat itu.

Seorang yang selamat, petugas polisi Meena Gul, mengatakan dia berada di antara para jemaah yang sedang salat Ashar ketika bom meledak. Dia mengatakan dia tidak tahu bagaimana dia bisa lolos tanpa cedera, tetapi dia bisa mendengar tangisan dan jeritan setelah ledakan itu.

Pejabat polisi tidak segera membahas sifat serangan itu, dengan alasan penyelidikan sedang dilakukan.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif ‘mengutuk pemboman bunuh diri di masjid’ di Peshawar itu, kata pernyataan resmi di Islamabad, ibu kota Pakistan.

Bom Masjid Pakistan
Petugas keamanan sedang memeriksa lokasi ledakan masjid yang berada di dalam komplek markas kepolisian di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023). [foto: Reuters]

Sementara, mantan Perdana Menteri Imran Khan, pemimpin oposisi utama di Pakistan, juga mengecam pemboman itu, dan menyebutnya sebagai ‘serangan bunuh diri teroris’ dalam sebuah cuitan di Twitter.

“Sangat penting bahwa kita meningkatkan pengumpulan intelijen kita dan melengkapi pasukan polisi kita dengan benar untuk memerangi ancaman terorisme yang semakin meningkat,” kata Imran Khan.

Masjid itu sering digunakan oleh petugas keamanan dan pemerintah.

Hingga kini masih belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman yang menelan banyak korban itu.

Provinsi Khyber Pakhtunkhwa berbatasan dengan Afghanistan dan telah berulang kali mengalami serangan teroris dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian besar kekerasan pada masa lalu diklaim oleh kelompok Tehrik-i-Taliban Pakistan yang terlarang, yang dikenal sebagai Taliban Pakistan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button