Market

BPS Akui Gelombang PHK di Industri Tekstil Sudah Terjadi Sejak Awal Tahun 2022

Badan Pusat Statistik atau BPS mengakui adanya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di Indonesia. Hal ini terlihat dalam beberapa bulan terakhir ini.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan terjadi penurunan jumlah tenaga kerja di industri tekstil pada periode Agustus 2021 hingga Agustus 2022. Berdasarkan pantauan BPS di 13 subsektor industri tekstil pada Agustus 2021 tercatat ada sebanyak 1,13 juta orang yang bekerja.

Angka tersebut turun setahun kemudian, karena pada Agustus 2022 jumlah pekerkanya hanya sebanyak 1,08 juta orang saja. Artinya memang terjadi gelombang PHK dalam kurun waktu tersebut.

“Berdasarkan sakernas Agustus 2021 sampai Agustus 2022, pada subsektor, yaitu industri tekstil ada penurunan tenaga kerja,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (7/11/2022).

Dengan angka penurunan jumlah pekerja ini berbanding lurus dengan kabar maraknya PHK di industri padat karya, salah satunya di Indonesia.

Meski begitu, BPS menyebut kondisi perekonomian Indonesia saat ini tumbuh kuat hingga 5,75 persen pada kuartal III-2022. Kenaikan ini berkat dukungan ekspor industri pengolahan.

Margo mengatakan, industri tekstil ini bukan satu-satunya bagian industri pengolahan. Pada kuartal III-2022 ini, ekspor industri pengolahan tinggi ditopang oleh industri padat modal bukan padat karya.

BPS Belum Update Jumlah Tenaga Kerja

Meski begitu, dia belum bisa mengetahui soal kondisi terbaru saat ini, sebab BPS melakukan surveinya per Agustus 2022. Sehingga data PHK yang besar dari penurunan jumlah tenaga kerja di sektor industri tekstil bisa terjadi karena data masuk pada September.

“Kalau bicara ekonomi itu, satu kuartal, tiga bulan yang dicatat, sedangkan ketenagakerjaan dicatat on the spot di Agustus. BPS juga mencatat berdasarkan pendekatan sampling dengan metode statistik, jadi dipilih sampel yang mempresentasikan menyeluruh populasi yang ada,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit mengatakan beberapa sektor industri seperti perusahaan garmen (tekstil) dan sepatu (alas kaki) banyak yang memilik melakukan PHK. Hal ini mereka lakukan karena turunnya permintaan atau orderan saat ini.

Bahkan dalam beberapa kasus, ada pembeli yang membatalkan pesanan mereka, meski produksi sudah perusahaan lakukan. “Sudah produksi disuruh hold. Sehingga, PHK mulai terjadi sejak saat ini dan diperkirakan hingga 2023 mendatang,” ujarnya, Rabu (26/10).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button