Arena

Buntut Kasus Dokter Gadungan, PSSI Perketat Proses Rekrutmen


PSSI langsung memperketat proses rektutmen dokter di sepak bola Indonesia.

Mungkin anda suka

Hal itu dilakukan setelah polisi menangkap Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang sempat malang melintang di sejumlah klub Liga 1, hingga sempat jadi dokter di Timnas Indonesia.

Sekjen PSSI Yunus Nusi meminta seluruh dokter yang melamar di klub sepak bola Indonesia, harus memegang surat tanda register.

“Sekarang setiap dokter dan fisio yang mau bertugas di klub Liga 1 ,2 dan 3, apalagi di Timnas Indonesia harus terlebih dulu menyerahkan foto kopi ijazah dokter yang sudah di legalisir oleh Fakultas Kedokteran tempat dia kuliah,” kata Yunus, yang dikutip dari situs resmi PSSI.

Selain itu, PSSI juga akan menggandeng organisasi dokter untuk memudahkan pengawasan serta rekrutmen.

“Saat ini kalau masuk ofisial timnas akan diselidiki asal usul yang bersangkutan. Contoh kalau dia lulusan FKUI, kita akan tanyakan ke FKUI. Benar atau tidak. Kita juga tanyakan ke Ikatan Dokter Indonesia (ID). Kita juga tanyakan ke lembaga-lembaga terkait. Kemudian pengalaman dia,” ungkapnya.

Kasus dokter gadungan Aminudin jadi sorotan poses rekrutmen di sepak bola Indonesia.

Dokter Amin, panggilannya, sudah pernah menangani Timnas Indonesia U-19 dan sejumlah klub seperti Persita, Barito Putera, Bali United, PS Tira, Kalteng Putra, hingga terakhir PSS Sleman.

Tak sedikit para pemain Timnas Indonesia U-19 kala itu mengeluhkan penanganan Amin sebagai dokter tim. Misalnya Ernando Ari, Syahrian Abimanyu, hingga Saddam Emiruddin Gaffar.

Khusus untuk Saddam, striker PSS Sleman itu saat ini bahkan masih melakukan pemulihan sebab cedera ACL-nya telat disadari, dan sempat salah penanganan.

Saddam hampir saja pensiun dini sebagai pesepakbola akibat salah urus dokter gadungan Amin.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button