Market

Buya Anwar Ingatkan Pemerintah Sterilkan Pasar dari Predatory Pricing yang Lahirkan Monopoli

Ketua PP Muhammadiyah bidang UMKM, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, Buya Anwar Abbas, mengingatkan pemerintah untuk merawat pasar dari praktik-praktik ketidakadilan.  

“Pasar merupakan tempat yang mulia karena bisa mempertemukan  si pembeli dan si penjual sehingga mereka dapat hidup sejahtera karena  bisa memenuhi kebutuhan dan keinginannya terhadap barang dan jasa yang mereka perlukan,” papar Buya Anwar, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Mengingat penting dan besarnya peran pasar, kata dia, harus steril dari segala bentuk praktik culas yang merusak kemuliaan pasar. Misalnya, praktik bakar duit atau predatory pricing yang lazim dilakukan platform perdagangan online (e-commerce).

“Membakar budget atau anggaran yang mereka miliki untuk diberikan kepada pelanggan dalam bentuk promo gratis ongkir, serta voucer. Atau memberikan harga supermurah alias jual rugi, memberikan cashback atau potongan harga yang sangat besar dan sebagainya,” kata Buya Anwar.

Cara-cara ini, kata Buya Anwar, termasuk praktik yang anti keadilan. Bahkan bisa melahirkan praktik monopoli yang justru merugikan pedagang kecil serta produsen kelas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Tujuan dari predatory pricing adalah menciptakan brand awareness dan kepercayaan dari konsumen. Pada waktunya nanti, mereka akan memonopoli dan mengendalikan pasar. Akibatnya, pedagang kecil dan UMKM banyak yang mati,” imbuhnya.

“Namun cara-cara seperti  ini tentu jelas sangat  beresiko karena barang yang mereka jual adalah jauh di bawah harga yang semestinya sehingga kerugian tidak hanya akan dihadapi oleh pihak perusahaan tersebut saja tapi juga oleh perusahaan-perusahaan  lain terutama dari kelompok UMKM dan hal demikian tentu saja tidak kita inginkan.” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button