News

Caleg Koruptor Musuh Rakyat, Koruptor Tobat Jadi Sahabat

“Saya tidak tertarik berpolitik lagi. Keluarga yang menjadi fokus utama. Terima kasih untuk doa dan dukungan teman-teman,” kata mantan anggota DPR asal Partai Demokrat, Angelina Sondakh.

Tentu saja, publik masih banyak yang kenal dengan sosok perempuan yang masih terlihat ayu ini. Maklumlah, mantan Puteri Indonesia 2001 yang akrab disapa Angie ini, sempat bikin heboh di era SBY berkuasa.

Petualangan politiknya pada 2011-2012, membuatnya harus meringkuk di penjara. Terseret perkara korupsi dan suap dalam pembahasan anggaran proyek Wisma Atlet, Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam kasus yang digarap KPK ini, terkuak bahasa sandi di kalangan pemegang kebijakan di DPR, Yakni Apel Malang dan Washington. Tujuannya untuk membedakan suapnya berbentuk rupiah atau dolar AS.

Perempuan kelahiran New South Wales, Australia pada 28 Desember 1977 itu, terbukti menerima suap Rp2,5 miliar dan US$1,2 juta dari Permai Group. Pada 10 Januari 2013, dia divonis Pengadilan Tipikor penjara 4 tahun 6 bulan. Angie mengajukan kasasi ke MA, hukumannya malah diperberat menjadi 12 tahun dan denda Rp500 juta pada 20 November 2013.

Masih belum terima, Angie mengajukan peninjauan kembali (PK) ke MA, akhirnya dikabulkan. Vonisnya dikorting menjadi penjara 10 tahun dan denda Rp500 juta, subsider 6 bulan kurungan.

Tak sia-sia. Meski tak genap 10 tahun, Angie bisa menikmati kehidupan di penjara. Awalnya sedih, berbalut penyesalan yang mendalam, membuatnya selalu meneteskan air mata.

Selanjutnya, Angie menjadi sosok yang sabar dan tegar saat menghuni Lapas Perempuan Kelas II A, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Selama menghirup udara di hotel prodeo, Angie mengisi waktu dengan berbagai kegiatan positif. Agar tak larut dalam kesedihan yang belebihan yang berujung putus asa.

Sesuai hobi, Angie banyak menciptakan sketsa-sketsa busana muslim, termasuk desain mukena dan kerudung yang kemudian diproduksi di Rutan Pondok bambu. Dia pun aktif menjahit tas dan mukena itu.

Angie juga rajin belajar membatik, gabung dengan kelompok pertanian di LPP Kelas IIA Jakarta. Aktif berkebun dan bertani tanaman hortikultura, apotik hidup dan tanaman hias. Termasuk berternak burung dan ayam hias. Dan, membuat gazebo serta tempat duduk dari bambu.

Oh iya, Angie ini adalah mualaf. Dia masuk Islam dari sebelumnya Kristen, karena mantan suaminya yang juga anggota DPR dari Partai Demokrat, Adjie Massaid pada 2009.

“Betul, memang karena Mas Adjie. Mas Adjie ini 3 kali datang melamar, ditolak terus. Kata dia, ‘kayaknya lo harus gue bawa lari deh’. Eh, bener-bener dibawa lari, bukan cuma orangnya. Agamanya juga,” papar Angie, dikutip dari YouTube Melaney Ricardo.

Sebagai anak dari seorang pendeta, Angelina sempat menyembunyikan pernikahannya dengan Adjie Massaid. Sampai berbulan-bulan. Hingga suatu hari, Angie memberanikan diri untuk berterus terang kepada keluarga.

Saat peringatan Natal dan Tahun Baru, Angie mengumpulkan segala keberaniannya untuk berbicara kepada sang ayah. “Ayahku ngomong, kamu kayaknya menghindar setiap kali diajak ibadah, diajak ke gereja. Ya udah akhirnya aku bilang, udah pindah ke Islam. Di situ ayahku benar-benar enggak mau lihat aku,” kata Angie.

Dan saat ‘nyantri’ di Rutan Pondok Bambu, Angie memutuskan untuk berhijab. Dia pun meminta pengertian dari sang ayah agar bisa menerima segala keputusannya ini. Lumer juga sang ayah, Lucy Sondakh.

Kini, setelah bebas, Angie benar-benar ingin jauh dari dunia politik. Dia memutuskan hijrah. Kelihatannya, Angie lebih tenang karena dekat dengan Allah. Angie hafal sebanyak 15 juz dengan lantunan yang sangat indah.

Dia tak segan-segan menjadi guru mengaji di tempat orang-orang menjalani masa hukuman. Bahkan menjadi pembicara dalam majelis ilmu kajian inspirasi muslimah yang diselenggarakan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Pengurus Daerah (IPEMI PD) Jakarta Timur. Kajian tersebut digelar di Masjid Al Falah, Bambu Apus, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.

Hamka Yandhu Pilih Jadi Pengusaha

Mungkin sudah banyak yang lupa kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), pada 2004. Kala itu yang terpilih Miranda S Goeltom. Ya, terpilih karena Miranda menyuap sejumlah anggota Komisi IX DPR (sekarang Komisi XI DPR), menggunakan cek pelawat yang nilainya Rp24 miliar.

Dari total 54 orang anggota Komisi IX yang datang dan memberikan suara, Miranda menang telak dengan 41 suara. Dan, Hamka Yandhu termasuk salah satu yang terima duit suap itu.

Karena kasus tersebut, politikus Golkar kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan ini, menyatakan tobat dan istirahat dari berbagai kegiatan politik.

Setelah menjalani masa tahanan 5 tahun dan enam bulan, Hamka memilih untuk menjadi pebisnis. Karena hasilnya lebih berkah dan barokah. “Saya istirahat total. Enggak mau berpolitik lagi,” kata Hamka.

Sejumlah usaha yang telah dirintisnya di kampung halaman, Bone, Sulsel, yakni lembaga pendidikan bahasa Inggris serta perkebunan jati super. “Usaha itu sudah lama. Sekarang terus berkembang,” kata dia.

Partai Buruh Coret Caleg Koruptor

Tak banyak partai yang punya sikap seperti partai Buruh, berani mengganti caleg yang menjadi terpidana kasus korupsi. Namun, terpidana kasus yang membela hak rakyat, parpol ini membuka pintu seluas-luasnya.

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyebut Rosalina Kase, Caleg Partai Buruh untuk DPR dari Dapil NTT-I yang merupakan terpidana kasus korupsi. Pihaknya langsung mencoret dan digantikan sosok lain yang bersih.

“Walaupun secara undang-undang dibolehkan, karena sudah melebihi 5 tahun kasusnya. Dalam hal ini adalah Rosalina Kase, Caleg DPR dari Dapil NTT-I,” papar Said Iqbal.

Namun, lanjut Said Iqbal, perlakuan berbeda diberikan kepada caleg yang pernah dibui karena kasus bukan extra ordinary. Misalnya, aktivis Serikat Petani yang menjadi dipidana karena membela tanah rakyat yang dirampas korporasi. Atau aktivis buruh yang berdemonstrasi membela haknya, karena terkena PHK. Aktivis yang membela nelayan, lingkungan dan banyak lainnya.

Selanjutnya Said Iqbal, menyebut nama, Sungkono Ari Saputro yang merupakan Caleg DPR dari Partai Buruh untuk Dapil Jawa Timur I. Dia adalah aktivis buruh yang konsisten membela hak rakyat kecil di Surabaya, Jawa Timur. Namun dikriminalisasi.

Contoh lain, Iwan Krisnanto, Caleg DPR dari Partai Buruh untuk Dapil Kalimantan Tengah. Dia pernah dipidana bukan karena korupsi, maupun kejahatan luar biasa.

Tetapi dikarenakan pernah berselisih dalam prinsip-prinsip perjuangan, tetapi dengan diumumkan tanpa penjelasan dasar hukum pidananya maka merugikan yang bersangkutan.

“Oleh karena itu, Partai Buruh tetap akan menjadikan Sungkono Ari Saputro dan Iwan Saputro sebagai Caleg DPR dari Partai Buruh dengan penuh rasa bangga dan kehormatan,” tegas Said Iqbal.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button