Tim Satgassus Pencegahan Tipidkor Polri, terjun ke Sulawesi Selatan untuk mengkaji, menelaah dan menganalisis kelangkaan minyak goreng.
Hal ini dilakukan atas perintah Kapolri dalam rangka menjaga pengamanan pasokan/ketersediaan minyak goreng dan stabilitas harganya menjelang bulan ramadan dan menghadapi lebaran idul fitri.
“Karena pasokan minyak goreng kedepan di Kota Makassar akan terus tersedia (tidak perlu panic buying), namun demikian kami tetap menaruh perhatian terhadap adanya pola pembelian masyarakat terhadap minyak curah yang dijual kembali dalam kemasan yang memicu kenaikan harga minya goreng di pasaran,” kata Budi Agung Nugroho selaku ketua tim, Jumat (1/4/2022).
Apabila nantinya ditemukan oknum-oknum yang memanfaatkan keadaan tersebut, Tim Satgassus mendorong masyarakat untuk melaporkan ke Satgas Pangan Polda Sulsel.
Satgassus Pencegahan Tipidkor Polri melakukan pengecekan langsung ke tempat distributor dan penjual minyak goreng kemasan dan curah serta ke gudang pupuk bersubsidi yang ada di wilayah Sulawesi Selatan.
Pengecekan dilakukan di kilang minyak milik PT Sinar Mas, PT Wilmar dan PT Star yang berada di wilayah pelabuhan Makassar. Adapun dari hasil pengecekan, PT Sinar Mas masih memiliki persediaan 900 Ton per hari Kamis 31 Maret 2022, sedangkan PT Wilmar tersedia 263 Ton untuk hari yang sama.
Untuk PT Star sendiri, dalam tiga kilang yang berada di area, sedang kosong namun telah masuk pasokan sebesar kurang lebih 2000 ton dan dalam posisi menunggu antrian bersandar di pelabuhan. Kebutuhan masyarakat Malassar sendiri dalam penggunaan minyak goreng menurut data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel adalah sebesar 314 ton atau 345.000 liter per hari.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)