Hangout

COVID-19 Varian Baru Arcturus Bertambah 5 Kasus di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ada lima tambahan kasus COVID-19 varian Arcturus atau subvarian Omicron XBB.1.16 pascalebaran.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, jumlah kasus varian Arcturus kini menjadi total 10 kasus.

“Bertambah lima kasus baru Arcturus, total 10 kasus sudah ditemukan berdomisili di DKI Jakarta. Untuk lima kasus baru Arcturus yang baru didiagnosis Jumat pagi, dari hasil genome sequencing karakteristiknya,” kata Ngabila kepada Inilah.com, Sabtu (29/4/2023).

Ngabila menyebut, tambahan kasus COVID-19 varian Arcturus yang tersebar di Ibu Kota merupakan kasus transmisi lokal, bukan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Dari lima kasus tersebut lanjut Ngabila, dapat dirinci, satu pasien tanpa gejala dan empat pasien bergejala ringan. Berkenaan dengan riwayat vaksinasi pasien, Ngabila mengatakan terdapat satu anak yang masih berusia 5 tahun, dan empat pasien lainnya sudah menerima vaksin COVID-19 dosis 3.

Gejala yang dirasakan keseluruh pasien berupa batuk, pilek dan nyeri tenggorokan.

“Sudah selesai isolasi mandiri semua di rumah selama 10 hari, karena swab PCR positif pada tanggal 11 April 2023. Gejala utama batuk, pilek, nyeri tenggorokan,” tandas dia.

Lebih jauh, Ngabila memastikan kondisi COVID-19 di Jakarta sangat terkendali. Apa pun variannya, tidak perlu panik.

“Semua masih keluarga omicron dan belum ada tanda kuat menyebabkan keparahan gejala yang masif,” lanjutnya.

Virus SARS-CoV-2 subvarian Omicron Arcturus atau XBB.1.16 sudah ditemukan menyebar di kurang lebih 20 negara di dunia termasuk Australia, India, Singapura, dan Indonesia.

Penyebaran subvarian tersebut diyakini lebih cepat dari subvarian Omicron sebelumnya. Namun, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa penderita COVID-19 akibat Omicron Arcturus di Indonesia tidak menimbulkan gejala yang mengkhawatirkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button