News

Cuma Lempar Isu, Hasto Takut Buka-bukaan soal Sosok Ketum yang Disandera Jokowi

Sudah didesak banyak pihak untuk buka-bukaan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tetap bungkam soal identitas ketum parpol yang ia sebut tersandera karena kartu trufnya dipegang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga terpaksa mencalonkan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

“Loh, kami kan sayang dengan seluruh ketua umum. Kami sayang, menghormati, bahwa demokrasi tanpa partai politik itu tidak bisa,” kata Hasto di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Hasto beralasan, ia melemparkan isu politik sandera adalah sebagai bagian dari imbauan moral. Oleh karena itu, dia juga meminta semua pihak harus menjaga demokrasi yang sehat dengan tidak melakukan intervensi.

“Jangan kita berbicara tidak melakukan intervensi, tetapi dalam praktik, misalnya, penuh dengan berbagai upaya,” ucap dia.

Walau dituding sebagai fitnah kepada Presiden Joko Widodo, Hasto menyebut kebenaran akan terjawab pada 14 Februari 2024 nanti atau hari pencoblosan Pilpres 2024. “Tinggal siapa yang memegang kebenaran itu. Kebenaran itu akan disuarakan pada 14 Februari dan kami meyakini dengan melihat respons yang sangat luas bahwa Pak Ganjar dan Prof Mahfud yang bergerak dari rakyat bukan dari kekuasaan, bergerak dari kita, itu menjadi jawaban bagi Indonesia kita,” kata dia menuturkan.

Diketahui, Hasto sempat menuduh para ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) terpaksa mengusung Gibran sebagai pendamping Prabowo karena sudah tersandera oleh Jokowi. “Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu truf-nya dipegang,” ujar dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (29/10/2023).

Merespons itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani  meminta Hasto untuk membuktikan siapa sosok ketua umum tersebut. Sebab, kata Muzani, perlu adanya bukti untuk memperkuat pernyataan dari Hasto tersebut. Menurutnya, para ketum parpol Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo dengan santai.

“Kalau kemudian ada cerita bahwa mereka memilih Pak Prabowo dalam tekanan karena kartu trufnya dipegang, saya kira Mas Hasto harus menjelaskan partai mana, ketumnya apa, untuk kasus apa, siapa yang menekan siapa yang ditekan,” kata Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button