News

Dewan Eropa Kritik Denmark yang Kawal Aksi Paludan Bakar Alquran

Dewan Eropa mengkritik Denmark yang dianggap melindungi aksi anti-Islam politikus sayap kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, yang membakar Alquran di depan sebuah masjid di komplek Kedutaan Besar Turki di Copenhagen pada Jumat (27/1/2023) pekan lalu.

Dalam laporan yang dirilis pada Senin (30/1/2023), Komisi Anti-rasisme Dewan Eropa (ECRI) menyindir ujaran kebencian malah mendapat perlindungan dari polisi Denmark dengan dalih ‘kebebasan berekspresi’.

“Terkait ujaran kebencian semakin meningkat, ECRI dengan menyesal melihat bahwa umat Muslim di Denmark dan kaum pekerja imigran dan pengungsi yang sudah diberikan suaka semakin digambarkan mengancam nilai dan budaya Denmark termasuk oleh politikus berbagai partai politik,” demikian laporan ECRI 2022, seperti dikutip kantor berita Anadolu, Selasa (31/1/2023).

Melihat aksi Paludan belakangan ini, ECRI menganggap beberapa partai telah menjadikan platform politik untuk mengadvokasi ‘pemusnahan’ umat Muslim dengan mengancam dan menghina orang-orang Islam dan orang-orang kulit Hitam di lingkungan mereka sendiri.

“Dalam manifestasi terburuk dari tren ini, satu partai politik telah menjadikan platform politik utamanya untuk mengadvokasi ‘pembersihan’ Muslim dan mengancam, mencemooh dan menghina Muslim dan orang kulit hitam di lingkungan mereka sendiri. (Tindakan ini terjadi) dengan hampir tidak ada penentangan dari politikus lain, dan seringkali di bawah perlindungan polisi atas nama kebebasan berekspresi,” kata ECRI lagi.

Laporan tersebut juga mendesak agar badan publik atau organisasi menghentikan dukungan keuangan dan bentuk lain terhadap partai yang memanfaatkan ujaran kebencian di Eropa.

ECRI juga memperingatkan fokus berlebih terhadap kebebasan berbicara mungkin menyebabkan minimnya tindakan yang memadai terhadap ujaran kebencian di lingkungan sekolah.

Komisi itu juga mendorong pihak berwenang Denmark untuk memperkuat pelatihan terhadap pengajar dan tenaga pendidik lain untuk menekankan masalah itu.

Paludan menuai sorotan usai membakar Alquran pada 21 Januari di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia. Kemudian pada 27 Januari, ia melakukan aksi serupa di depan Kedutaan Besar Turki di Copenhagen, Denmark.

Tindakan itu membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan murka. Ia sampai-sampai mengatakan Swedia tak perlu berharap dapat restu masuk NATO.

Swedia dan Finlandia tengah mengajukan permohonan untuk menjadi anggota NATO. Salah satu syarat menjadi aliansi ini yakni dengan mengantongi izin seluruh anggota NATO.

Beberapa pihak menilai aksi Paludan untuk mengacaukan upaya Swedia masuk ke aliansi militer itu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button