News

Dihadiri 100 Ribu Jemaah, Rindu Berkumpul Warga Muhammadiyah Terbayar Lunas di Muktamar ke-48

Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan, rasa rindu mendalam dari warga Muhammadiyah untuk berkumpul kembali pasca-COVID-19 akhirnya terbayar lunas pada Tabligh Akbar Semarak menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Acara yang turut dihadiri Ustaz Adi Hidayat (UAH) itu berlangsung pada, Sabtu (8/10/2022), di Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

“Kerinduan akan hal kita bertemu, bersilaturahmi diantara kita menjadi sesuatu yang tidak bisa dibendung lagi. Oleh karena itu dibuktikan dalam syiar Muktamar,” tutur Dadang dikutip via Muktamar48.id.

Total ada 100 ribu jamaah yang mengikuti acara, baik secara daring atau langsung di gedung Auditorium UMS.

Hadir dalam perhelatan, jajaran PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, Dahlan Rais, Abdul Mu’ti, dan Marpuji Ali, jajaran PP ‘Aisyiyah, Pimpinan PWM dan PWA Jawa Tengah, Danrem Surakarta, Komandan Grup 2 Kopassus, Danlanud Adi Sumarmo, Forkopimda se Solo Raya, PDM dan PDA se Jawa Tengah, Panitia Pusat Muktamar, Ketua Panitia Penerima Muktamar Sofyan Anif, serta seluruh tamu undangan.

Guru Besar Sosiologi ini pun mengajak kepada seluruh Warga Muhammadiyah untuk memanfaatkan media digital dalam aktivitas dakwahnya.

Gayung bersambut, kehadiran UAH juga sebagai salah satu refleksi suksesnya media digital sebagai salah satu metode dakwah.

“Ini suatu yang patut kita contoh dalam dakwah, karena Muhammadiyah di abad kedua besok itu berbeda dengan yang lalu. Kiai Ahmad Dahlan pernah berkata Muhammadiyah saat ini berbeda dengan yang akan datang,” ucapnya.

Ia berharap setelah ini, para kader tergerak untuk mengikuti langkah UAH dalam berdakwah. “Sehingga audiensnya bukan hanya tidak hanya 8.000, tetapi audiensnya bisa mencapai jutaan,” tutur Dadang.

Seperti diberitakan sebelumnya, UAH pun mengajak para kader supaya tidak sungkan terlebih malu dalam menunjukkan identitas kemuhammadiyahannya. UAH pun mengaku sama sekali enggan menyembunyikan identitas tersebut dan menyebut ia sudah menjadi kader tulen Muhammadiyah.

“Di mana pun, kapanpun dan berkiprah dalam suasana apapun jangan pernah merasa sungkan untuk mengatakan saya kader Persyarikatan Muhammadiyah,” tegas Ustaz Adi Hidayat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button