Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengapresiasi atas dukungan yang diberikan partai politik (parpol) terkait upaya mengusut dugaan kecurangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut dia, hal ini menandakan keterbukaan komunikasi di antara kubu parpol pendukung pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang merasa menjadi korban kecurangan pilpres.
“Walaupun ya suasana setelah pilpres ini belum memungkinkan. Gerakan pemilu bersih bersesuaian dengan pikiran dari paslon 01 (Anies-Muhaimin) dan paslon 03 (Ganjar-Mahfud) dan partai-partai pendukungnya itu suatu kebetulan,” kata Din di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Din menjelaskan, dukungan yang datang saat ini sesuai dengan harapan pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar beserta partai politik pendukungnya.
“Pasangan calon 03 (Ganjar-Mahfud) dan partai-partai pendukung, justru kami berterimakasih karena kami mendapat dukungan politik dari parpol-parpol,” ujar Din.
Diketahui, sebanyak 100 tokoh bangsa menghadiri deklarasi Tolak Pemilu Curang di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu hari ini. Para tokoh yang tergabung dalam Kelompok masyarakat Gerakan Pemilu Bersih ini menolak penyelenggaran pemungutan suara dengan kecurangan.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Din Syamsuddin, para tokoh bangsa ini prihatin dengan pelaksaan Pilpres 2024. Pasalnya, penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut dinilai jauh dari demokrasi bangsa dan jujur dan berkeadilan.
“Serta etika politik berdasarkan agama dan budaya bangsa, khususnya prinsip kejujuran dan keadilan,” ujarnya.
Din pun menyebut kecurangan Pilpres 2024 sudah terpantau jauh sebelum masa kampanye berlangsung. Oleh karena itu, ia menganggap, bentuk kecurangan ini dapat dikategorikan berlangsung terstruktur, sistematis dan masih (TSM).
Beri Komentar (menggunakan Facebook)