News

Disasar Caleg Minim Perolehan Suara, PSU Rawan Politik Uang


Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya Novli Bernado Thyssen mengamati pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) memiliki potensi dimanfaatkan oknum calon anggota legislatif (caleg) untuk melakukan praktik pelanggaran.

Karena itu, kata dia, untuk pengawasan praktik politik uang, panitia pengawas menyisir wilayah yang terdapat tempat pemungutan suara (TPS) PSU.

“Suara di PSU sangat berharga bagi calon anggota legislatif, baik itu tingkat RI, provinsi, maupun kota, kalau mereka masih merasa kurang perolehan suaranya bisa saja wilayah yang area PSU disasar,” ungkap Novli di Surabaya, Sabtu (24/2/2024).

Sedangkan untuk pencegahan intimidasi, ujar Novli, Bawaslu menggandeng tokoh masyarakat di masing-masing wilayah yang ada TPS PSU.

“Kami gandeng tokoh-tokoh itu agar jangan sampai ada intimidasi kepada pemilih oleh kelompok tertentu,” ungkapnya.

Ia menambahkan ada tiga isu yang menjadi atensi pengawasan Bawaslu dalam upaya menjamin kelancaran PSU, yakni distribusi logistik, politik uang, dan intimidasi.

Lebih lanjut menurut dia, Bawaslu Kota Surabaya tak menemukan indikasi pelanggaran kepemiluan saat masa persiapan hingga pelaksanaan PSU di 10 TPS setempat pada Sabtu ini.

“Kami tidak temukan adanya dugaan pelanggaran pada hari menjelang pemungutan suara ulang, sampai dengan hari pelaksanaan PSU,” kata Novli.

Novli menyebut tak adanya temuan indikasi pelanggaran lantaran seluruh panitia pengawas terus memantau secara ketat segala persiapan PSU.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button