News

DLH DKI Bakal Uji Coba Fasilitas RDF di TPST Bantargebang

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menargetkan mengurangi gunungan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, mengingat per hari rata-rata sampah warga Jakara mencapai 7.500 ton. Ke depannya tumpukan sampah tersebut akan diolah menjadi bahan bakar alternatif atau Refuse Derived Fuel (RDF).

Kepala DLH DKI Asep Kuswanto mengatakan uji coba dilakukan sebagai persiapan menjelang operasional tempat pengolahan RDF yang rencananya mulai dijalankan pada akhir Februari 2023.

“Nantinya, per hari sekitar 1.000 ton dari gunungan sampah lama akan digali atau ditambang dan dicampur dengan sekitar 1.000 ton sampah baru untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif,” ujarnya di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Ia mengatakan fasilitas pengolahan sampah RDF bakal mentransformasikan area TPST yang selama ini hanya menjadi area penimbunan sampah, menjadi pusat energi baru terbarukan (EBT).

Menurutnya, RDF mampu menggantikan batu bara, sehingga bisa menjadi bahan bakar ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan oleh industri. “Nilai kalor RDF ini setara batu bara muda dan dapat menjadi bahan bakar alternatif,” jelasnya.

Lebih lanjut dituturkan Sejauh ini, sudah ada dua perusahaan yang akan membeli produk RDF yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI).

Selain fasilitas RDF, Asep menjelaskan di TPST Bantargebang juga telah berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih menggunakan sekitar 100 ton sampah per hari, hasil karya anak bangsa kolaborasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Pemprov DKI Jakarta.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button