Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (Etho) akan menjadi duet yang menjanjikan jika resmi berpasangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, Prabowo dan Etho akan saling mengisi satu sama lain.
“Menurut pandangan saya ketika mereka berdua resmi menjadi calon dalam konteks kampanye konteks debat presiden dan kemudian ketika menang, mereka adalah pasangan yang saling mengisi satu dengan yang lain,” kata Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing dalam keterangan diterima, Rabu (28/6/2023).
Dia menjelaskan, ketegasan Prabowo perihal pertahanan dan keamanan negara, serta keluwesan Etho dalam membangun relasi internasional menjadi amunisi bagi keduanya untuk meneruskan kerja pemerintahan Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin.
Selain itu, kata Emrus melanjutkan, kedua nama tersebut juga terbukti mendapat atensi positif dari masyarakat jika ditinjau dari survei elektabilitas beberapa lembaga nasional.
Dia menyoroti hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 26-30 Mei 2023. Nama Prabowo berhasil menempati posisi pertama dalam simulasi sepuluh nama calon presiden (capres) dengan raihan dukungan sebesar 29,1 persen.
Sementara, Etho juga berhasil menduduki peringkat teratas dalam survei elektabilitas simulasi 18 nama calon wakil presiden (cawapres), yakni meraih dukungan 15,5 persen.
Sedangkan, survei yang diadakan oleh Indonesia Political Opinion (IPO) menyebutkan jika Prabowo dan Etho resmi melenggang bersama sebagai capres dan cawapres, maka total elektabilitas keduanya memperlihatkan tren positif.
Survei IPO tersebut mengungkapkan, apabila Prabowo berpasangan dengan Etho, total suara yang mereka dapatkan 21,4 persen.
Oleh karena itu, Emrus memandang Prabowo dan Etho akan menjadi pasangan yang kompeten untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)