News

Dukung Megawati Bubarkan KPK, Novel Baswedan Sarankan Jokowi Bentuk Lembaga Baru

Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan turut merespons pernyataan dari Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan lembaga antirasuah. Menurutnya pernyataan tersebut adalah bentuk sindiran terhadap buruknya kinerja KPK di era Firli Bahuri.

“Saya yakin apa yg disampaikan oleh Ibu Megawati adalah sindiran, karena KPK bekerja tidak efektif yang justru bermasalah dengan banyaknya korupsi di internal KPK,” kata Novel dalam keterangan tertulis yang diterima Inilah.com, di Jakarata, Selasa (22/8/2023) malam.

Novel pun turut menyinggung momen ketika Megawati memperbaiki posisi dasi Ketua KPK Firli Bahuri saat tiba di Gedung MPR, Rabu (16/8/2023), ia memandang tindakan tersebut sebagai bentuk ada yang salah dari Pimpinan KPK.

“Hal ini barangkali juga dilakukan oleh Ibu Megawati dengan memperbaiki posisi dasi Ketua KPK Firli Bahuri dalam acara di gedung MPR beberapa hari lalu, yang di mata publik itu mestinya diartikan sebagai ada yang salah dari pimpinan KPK dan perlu diperbaiki bukan diberikan tambahan masa jabatan,” jelas dia.

Novel juga mengatakan, buruknya kinerja KPK saat ini ada kontribusi dari pemerintah dan DPR, karena menurutnya baik secara sengaja atau tidak sengaja, kedua lembaga tersebut telah menghancurkan KPK sehingga pemberantasan korupsi menjadi bermasalah.

“Dengan dilakukan perubahan UU KPK yang makin melemahkan, dan pemilihan Pimpinan KPK yang bermasalah yang tidak punya semangat memberantas korupsi, bahkan diyakini banyak berbuat Korupsi,” kata Novel

Ia menambahkan bobroknya kinerja lembaga antirasuah, makin terlihat ketika terjadi kemerosotan Indeks Persepsi Korupsi. Tercatat skor CPI Indonesia merosot menjadi 34 di tahun 2022, padahal di tahun sebelumnya menorehkan skor 38.

“Hingga berdampak pada kepercayaan publik terhadap pemberantasan korupsi yang rendah pesimis dan kepercayaan dunia usaha Internasional terhadap pemberantasan korupsi yang makin turun (IPK Indonesia turun drastis),” tuturnya.

Maka dari itu, lulusan Akpol angkatan 98 ini, mendesak Presiden Jokowi agar segera mengambil langkah nyata dalam memperbaiki KPK. “Atau bila tidak mau lebih baik KPK dibubarkan saja,” tegasnya.

Apabila KPK dibubarkan, Novel mengingatkan, bahwa tanggungjawab negara untuk memberantas korupsi harus tetap dilakukan walaupun dengan “alat” yang baru. “Alat baru yg saya maksud ini tentunya adalah lembaga seperti KPK dibentuk dengan dukungan kuat, komitmen sungguh-sungguh semata-mata karena asa memiliki negeri ini, dan kesadaran bahwa korupsi benar-benar telah dan akan menghancurkan masa depan negeri ini,” pungkasnya

Diberitakan sebelumnya Megawati mengkritik kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Megawati, cita-citanya dulu membentuk lembaga antirasuah adalah untuk menghilangkan praktik rasuah di Indonesia, sehingga bisa membuat masyarakat lebih sejahtera.

“Ayok kalian pergilah ke bawah, lihatlah rakyat yang masih miskin. Ngapain kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga. Bohong kalau nggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum Indonesia ini yang sudah susah-susah saya buat KPK itu,” ujarnya di kawasan Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).

Begitu geramnya, Megawati mengaku tidak sekali dua kali meminta Presiden Jokowi untuk membubarkan lembaga yang kini dipimpin Firli Bahuri itu. Namun permintaan itu tak ditanggapi serius oleh Jokowi.

“Saya sampai kadang-kadang bilang ama Pak Jokowi ‘Udah deh bubarin aja KPK itu, Pak, menurut saya nggak efektif’. ‘Ibu nek kalau ngomong ces pleng’,” katanya menirukan percakapan dengan Jokowi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button