Kanal

Edtech Cakap Bersama Pemprov NTB Tingkatkan Skill Insan Pariwisata

Insan pariwisata di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) baru saja menyelesaikan pelatihan bahasa asing yang diberikan oleh edtech Cakap. 

Kelas bahasa asing yang diberikan berupa Bahasa Inggris dan Mandarin dengan konsentrasi khusus bagi pelaku pariwisata, seperti kosakata dan frasa yang relevan yang biasa digunakan dalam konteks pariwisata seperti perhotelan.

Tomy Yunus, CEO & Co-founder Cakap mengatakan bahwa kursus ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan bahasa profesional di bidang pariwisata, terutama sub-sektor perhotelan serta UMKM penunjang pariwisata di provinsi NTB. 

“Dengan adanya kelas bahasa asing ini, kami berharap dapat meningkatkan skill komunikasi serta membuka peluang bagi para peserta, utamanya provinsi NTB menjadi salah satu destinasi super prioritas yang telah ditetapkan pemerintah,” ujar Tomy, Selasa (17/10/2023). 

Program tersebut dimulai pada bulan Mei, terbagi dalam tiga gelombang atau batch, dengan jumlah peserta yang mengikuti kelas mencapai 3.000 siswa. 

Peserta terdiri dari siswa SMK pariwisata, karyawan hotel hingga pelaku UMKM pariwisata di seluruh provinsi NTB. 

Para siswa mendapatkan akses belajar secara daring, sehingga mengentaskan kendala jarak dan waktu juga memperkaya pengetahuan baru bagi peserta. Silabus pelatihan memuat kurikulum praktis seperti mengenalkan fasilitas hotel dan lokasi wisata kepada turis, serta materi dasar percakapan seperti menjawab pertanyaan turis asing mengenai peraturan adat setempat, fasilitas hotel, hingga memulai percakapan dengan turis asing.

Amry Rakhman, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Nusa Tenggara Barat menyampaikan apresiasi atas upaya Cakap yang turut meningkatkan standar kualitas pelaku pariwisata di provinsi NTB. Hal ini akan berdampak langsung pada kemajuan pariwisata NTB, karena kualitas SDM pariwisata salah satunya ditentukan dari penguasaan bahasa asing. 

“Tentunya pelatihan ini memberikan manfaat yang sangat besar terutama dalam mendukung program industrialisasi serta misi sejahtera dan mandiri untuk NTB. Apalagi pelatihan bahasa asing, yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin bisa menghasilkan sumber daya ekonomi dan pembangunan yang berdaya saing,” ucap Amry.

Pada kuartal IV-2022 Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat, sektor akomodasi, makanan dan minuman memiliki angka pertumbuhan paling tinggi yakni 24,68 persen. 

Salah satu kalender pariwisata penting di NTB tahun 2022 adalah MotoGP di sirkuit Mandalika, yang menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memberikan nilai tambah ekonomi nasional sebesar Rp4,5 triliun. 

Tahun 2023 ini, Pemprov NTB menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 2 juta orang, baik wisatawan mancanegara maupun lokal.

Keterampilan dan penguasaan bahasa asing menjadi fondasi yang sangat menunjang pertumbuhan sektor pariwisata. Sehingga, kualitas SDM pariwisata yang mumpuni dari segi komunikasi, sangat relevan bagi sektor ini. 

“Cakap percaya dengan konsistensi dan juga semangat elevate people’s lives, dapat meningkatkan kualitas anak bangsa melalui pendidikan dan teknologi,” pungkas Tomy. 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button