Hangout

Erdogan Alami Flu Perut, Waspadai Komplikasi Serius Penyakit Ini!

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengalami flu perut hingga membatalkan sejumlah agenda kenegaraan, termasuk kampanye. Bagaimana penyakit ini menyerang dan apa saja gejalanya?

Erdogan merasakan sakit ketika sedang melakukan wawancara dengan salah satu media televisi pada Selasa (25/4/2023). Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, mengatakan bahwa Erdogan terinfeksi gastroenteritis atau flu perut. Saat kembali tampil di hadapan publik pada Kamis (27/4/2023), Erdogan tampak kurus dan kantung matanya terlihat jelas.

Penyakit yang dialami Erdogan disebut dengan gastric virus juga dikenal sebagai gastroenteritis yakni peradangan pada lapisan lambung dan usus. Gejala utamanya meliputi muntah dan diare. Biasanya tidak serius pada orang sehat, tetapi terkadang dapat menyebabkan dehidrasi atau menyebabkan gejala yang parah.

Beberapa orang menyebut viral gastroenteritis sebagai ‘flu perut’. Tapi nama ini tidak sepenuhnya benar secara medis mengingat penyakit ini tidak disebabkan oleh virus flu. Flu adalah infeksi pernapasan yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Ada banyak penyebab gastroenteritis yang berbeda. Misalnya karena virus, bakteri, parasit, bahan kimia atau reaksi terhadap obat dan makanan tertentu. Gastroenteritis virus merupakan jenis yang paling umum. Virus yang menyerang tubuh yang bisa menyebabkan penyakit ini adalah rotavirus, adenovirus, norovirus dan astrovirus.

Ketika gastroenteritis disebabkan konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, parasit, atau bahan kimia, ini disebut keracunan makanan. Virus, bakteri, dan parasit penyebab gastroenteritis juga dapat menyebar dari orang ke orang. Anda dapat terinfeksi ketika menyentuh sesuatu yang mengandung kuman dan kemudian menyentuh mata, mulut, atau hidung Anda.

Penyakit seperti yang dialami Erdogan ini juga berpotensi menyerang saat sedang bepergian keluar kota atau luar negeri. Ketika bepergian ke luar negeri, Anda bisa terinfeksi karena makanan atau minuman terkontaminasi. Selain dari makanan, bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi juga berpotensi menyebarkan penyakit tersebut.

Apa saja gejala gastroenteritis?

Mengutip Medlineplus, gejala gastroenteritis meliputi diare, nyeri atau kram di perut (perut), mual, muntah, kadang demam. Gastroenteritis biasanya tidak serius. Tapi terkadang bisa menyebabkan dehidrasi atau menyebabkan gejala yang parah.

Orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi untuk masalah ini. Mereka termasuk wanita hamil, orang tua, orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau kondisi kesehatan serius lainnya, bayi terutama yang lahir prematur atau memiliki kondisi kesehatan lainnya.

Jika Anda atau anggota keluarga berisiko lebih tinggi dan memiliki gejala gastroenteritis, segera hubungi penyedia layanan kesehatan. Bahkan jika tidak berisiko tinggi, Anda mungkin mengalami dehidrasi atau mengalami gejala yang lebih serius. Ada beberapa tanda peringatan yang harus diperhatikan.

Penting untuk segera menghubungi dokter jika Anda atau anak Anda memilikinya beberapa kondisi tertentu. Seperti pada orang dewasa, termasuk perubahan kondisi mental, seperti lekas marah atau kurang energi. Bisa juga terjadi diare berlangsung lebih dari dua hari, demam tinggi, sering muntah, lebih sering buang air besar dalam sehari serta nyeri hebat di perut atau rektum.

Gejala lainnya yakni kotoran yang berwarna hitam dan lembab atau mengandung darah atau nanah. Juga ada gejala dehidrasi, seperti haus, mulut kering, sakit kepala, urine berwarna gelap, dan buang air kecil lebih sedikit dari biasanya.

Sementara gejala yang harus diwaspadai pada bayi dan anak-anak, di antaranya perubahan kondisi mental anak, seperti lekas marah atau kurang energi serta diare yang berlangsung lebih dari sehari. Waspadai juga demam pada bayi, demam tinggi pada anak yang lebih besar, sering buang air besar, sering muntah, serta nyeri hebat di perut atau rectum.

Perhatikan pula tanda atau gejala dehidrasi, seperti haus, mulut kering, buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau popok tidak basah selama tiga jam atau lebih, dan tidak ada air mata saat menangis. Cek pula kotorannya, apakah berwarna hitam dan lembab atau mengandung darah atau nanah.

Makanan dan minuman harus hiegenis

Sementara mengutip Mayo Clinic, komplikasi utama penyakit flu perut adalah dehidrasi atau kehilangan air, garam dan mineral penting dalam tubuh. Bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengalami dehidrasi parah ketika mereka kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dapat digantikannya.

Biasanya, penderita gastroenteritis sembuh dengan sendirinya, dengan istirahat dan banyak cairan dan elektrolit. Orang dengan gejala yang lebih parah mungkin memerlukan obat untuk mengendalikan mual atau muntah. Petugas kesehatan juga dapat memberikan obat lain untuk jenis gastroenteritis tertentu, seperti antibiotik untuk beberapa jenis bakteri dan obat antiparasit untuk beberapa jenis parasit.

Gastroenteritis tidak selalu dapat dicegah. Namun tindakan pencegahan penyakit flu perut bisa dilakukan dengan mengonsumsi minuman botol yang higienis. Selain itu hindari minum es batu karena berpotensi terbuat dari air terkontaminasi. Menghindari makanan mentah, termasuk buah kupas, sayur dan salad mentah yang kemungkinan tersentuh tangan manusia. Hindari juga daging dan ikan mentah.

Mencuci tangan dengan benar, membersihkan permukaan yang mungkin terinfeksi kuman, dan menyiapkan makanan yang aman dapat membantu mencegah beberapa infeksi yang dapat menyebabkan gastroenteritis. Lengkapi juga vaksin untuk bayi untuk melindungi dari infeksi rotavirus.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button