Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan melawat ke sejumlah negara Timur Tengah pekan depan, dalam upaya terbarunya meningkatkan hubungan di seluruh wilayah itu setelah bertahun-tahun tegang. Awal bulan ini, Turki memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Mesir, dan upaya pemulihan hubungan juga berlanjut dengan Israel.
Erdogan akan memulai lawatan Timur Tengahnya ke Uni Emirat Arab, yang pemimpinnya pernah ia tuduh berusaha menggulingkannya. Turki sangat membutuhkan suntikan dana karena ekonomi negaranya yang sedang labil, maka lawatan itu merupakan langkah terbaru dalam upaya pemulihan hubungan Ankara ke seluruh wilayah Timur Tengah.
Pengamat politik internasional dari Universitas Kadir Has Istanbul, Soli Ozel, mengatakan, “Kunjungan pertama menteri ekonomi baru, Mehmet Simsek ke negara-negara Teluk karena Turki sangat membutuhkan uang untuk membangun ekonominya. Desas-desusnya mungkin investasi bernilai US$25 miliar telah dirundingkan sebelumnya.”
Turki pernah menjadi pusat stasiun TV satelit yang menentang rezim di negara Teluk dan Mesir, namun kini sebagian besar telah tiada. Stasiun tersebut telah ditutup dan bulan ini Turki mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik penuh dengan Mesir.
Hubungan kedua negara membeku setelah tentara Mesir menyingkirkan sekutu Erdogan, Mohamed Morsi, dan menggantikannya dengan Abdel Fattah el Sisi, presiden Mesir saat ini.
Sisi tidak populer di kalangan tokoh keagamaan Erdogan. Beberapa analis mengatakan, pemimpin Turki itu harus menunggu berlalunya pemilu presiden pada bulan Mei untuk meningkatkan upaya pemulihan hubungan dengan Mesir.
Ikhsan Suryakusumah
Beri Komentar (menggunakan Facebook)