News

Ganjar Ungkap Keluhan Masyarakat Mulai Pendidikan, Stunting, hingga Soal Perut


Calon Presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkap keresahan masyarakat yang kerap ditemui selama kampanye Pilpres 2024. Semua keluhan itu ia sampaikan saat perayaan HUT PDIP ke-15 di Aula Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

“Ada tiga hal yang selalu saya dapatkan di lapangan. Yang pertama adalah ketika masyarakat mengungkapkan perasaan mereka akan sebuah harapan dari setiap kontestasi pemilu dan pesertanya,” kata Ganjar dalam sambutannya depan para tamu undangan.

Adapun masalah utama yang selalu didengar dari masyarakat adalah soal ekonomi dan janji para pemimpin menyejahterakan rakyatnya sehingga tidak ada yang kelaparan. Selain soal ‘perut’, permasalahan lain yang selalu menjadi pembicaraan yakni subsidi pupuk yang dialami petani dan kredit macet yang dialami para nelayan serta alat bekerja yang kurang memadai.

“Petani bicara kenapa harga pupuk langka, dan subsidi selalu dikurangi, nelayan berharap betul akan adanya bantuan kemudahan ketika kemudian peralatannya tidak bisa terpenuhi,” jelasnya

Kemudian, terkait tingkat kemampuan masyarakat rendah karena kurang mendapat akses fasilitas pendidikan yang kurang memadai.

“Akses kami selalu terputus, dan kami kami masuk terputus sekolah, akses pendidikan. Kami mengharapkan itu agar nasib kami jauh lebih baik, ketika kami mendapatkan pendidikan yang baik,” ucap dia.

Lalu terkait masalah kesehatan rakyat khususnya kekurangan gizi seimbang yang berujung anak dilahirkan stunting.

“Ini terutama disuarakan oleh ibu-ibu, ibu-ibu yang sedang hamil,” tutur Ganjar

Atas dasar itulah capres nomor urut 3 ini ingin memenangkan Pilpres 2024 untuk merealisasikan aspirasi masyarakat menjadi kenyataan bersama cawapresnya, Mahfud MD.

“Ini menjadi semangat kita untuk bisa mengerti harapan-harapan besar. Mereka berharap kami akan memenangkan, lakukan keputusan yang baik, layani kami dan jangan korupsi itulah tanda selalu muncul,” pungkasnya 
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button