News

Usung Ganjar Capres, PDIP Terima Permintaan Maaf PSI

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto yang akrab disapa Bambang Pacul menerima permintaan maaf dari Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, perihal pengusungan salah satu kader PDIP yakni Ganjar sebagai calon Presiden (Capres) 2024.

“Sudah pasti menerima (permintaan maafnya), karena diri kita itu sebagai sesama bangsa tentu latihan pertama berterima kasih. Latihan kedua meminta maaf,” kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

“Kalau itu dilaksanakan ya pasti oke. Kan kalau salah minta maaf namanya juga kekhilafan, masa tidak diokekan, pasti diokekan,” tambah dia.

Tak hanya itu, mengenai pernyataan Grace bahwasanya PSI dianggap masih muda dan sudah seperti adik PDIP, sehingga meminta bimbingan, Pacul hanya menyinggung bahwa setiap partai tentu memiliki otoritas.

“Itu kan orang mendirikan partai pasti punya otoritas, bahwa otoritas partai itu kemudian menyatakan kan itu berdaulat. PSI berdaulat, partai apapun berdaulat. Mereka punya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sendiri (AD/ART). Itu artinya berdaulat,” terang Pacul.

Menurutnya, ketika partai yang telah berdaulat tersebut menyatakan akan belajar dari partai lain, tentu boleh saja. Hanya saja, memang hubungan antarpartai ini diperlukan sebuah etika di dalamnya.

“Tapi kan sudah berdaulat yang penting, dan antarhubungan ini menjadi penting karena itulah yang memiliki etika. Hari ini etika menjadi penting ketika semua berpikir pragmatis, etika karena gak tertulis suka diabaikan. Padahal itu menjadi tata nilai bangsa kita,” bebernya.

Sebelumnya, Grace menyampaikan permohonan maafnya melalui video singkat terkait PSI yang merasa tersindir karena pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pengusungan Ganjar sebagai capres.

“Kami paham bahwa apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dalam pidato di acara HUT ke-50 PDIP ditujukan ke PSI. Untuk itu, dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, PSI meminta maaf kepada Ibu Mega,” ujarnya.

Grace mengakui bahwa PSI masih awam dan naif, sehingga kurang memahami mekanisme rekrutmen di PDIP.

“PDIP di bawah kepemimpinan Bu Mega telah banyak melahirkan pemimpin dan negarawan yang hebat. Pak Jokowi menjadi salah satu contoh nyata,” terangnya.

“Kami yakin bahwa PDIP akan mendukung kader-kader terbaiknya untuk melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi.  Salah satu di antaranya Pak Ganjar,” sambungnya.

Meski begitu, baginya siapapun pilihan Mega dan PDIP tentu menjadi pilihan terbaik untuk Indonesia. “Sebagai sesama partai nasionalis dan boleh disebut sebagai adik PDIP, kami akan selalu berjuang untuk kemajuan dan keutuhan NKRI. Semoga Bu Mega sehat selalu,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button