Market

Gerus Kemiskinan Jadi 7,5 Persen, Misi Sulit Jokowi di Tahun Politik

Tahun depan, Presiden Jokowi menargetkan angka kemiskinan turun dari 9,36 persen per Maret 2023 menjadi di kisaran 6,5 persen hingga 7,5 persen. Turunnya drastis hampir 2 persen.

Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal menyebut target kemiskinan yang dicanangkan Presiden Jokowi terlalu optimis alias percaya diri. “Targetnya (penurunan kemiskinan) berat sekali. Apalagi kalau turnnya hingga 6,5 persen,” kata Faisal, Jakarta, dikutip Kamis (17/8/2023).

Sepanjang sejarah, kata Faisal, Indonesia belum pernah mampu menurunkan angka kemiskinan hingga 1 persen dalam setahun. Masalahnya, angka kemiskinan Indonesia menclok di 9,36 persen, terlalu jauh dari 7,5 persen apalagi 6,5 persen. “Itu sebabnya saya pikir kurang realistis,” tegasnya.

Terkait kemiskinan ekstrem, Bank Dunia sempat meminta Indonesia untuk menaikkan batas garis dari US$1,9 atau Rp28.500 (kurs Rp15.000/US$), menjadi US$3 (Rp45.000)per hari. Alasannya, Indonesia kini sudah naik menjadi negara berpenghasilan menengah-atas.

Bila menggunakan garis batas US$1,9 maka, warga negara Indonesia yang daya belinya kurang dari Rp30.000 sudah masuk miskin ekstrem.

Namun jika menggunakan garis batas US$3 maka warga negara yang daya belinya kurang dari Rp45 ribu per hari, masuk miskin ekstrem.

Artinya, warga yang daya belinya Rp35 ribu per hari, lolos status miskin ekstrem bila menggunakan garis batas pertama. Namun menjadi miskin ekstrem bila mengikuti saran Bank Dunia.

Sehingga, jumlah orang miskin ekstrem di Indonesia bakal bertambah 40 persen bila mengacu garis batas sesuai saran Bank Dunia.

Tak mau ketiban malu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menolak keras permintaan Bank Dunia itu. Untuk menutupi potret kemiskinan di Indonesia yang sebenarnya.

Terkait garis batas kemiskinan ekstrem senilai US$1,9 atau Rp28.500 per hari, sejatinya memang sudah tidak cocok lagi. Untuk biaya makan di warteg yang paling murah saja, berkisar Rp12 ribu sekali makan. Kalau sehari 3 kali makan, biayanya Rp36 ribu.

Itu baru urusan perut. Belum yang lain-lain seperti transportasi, jalan-jalan atau healing atau internet. Tentu saja, angkanya menjadi lebih besar lagi. Artinya, jumlah kemiskinan ekstrem di Indonesia, banyak yang ditutupi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Lihat Juga
Close
Back to top button