News

Gibran Dinilai Terlalu Ambisius Memenangkan Debat, Buntut Serangan CCS-SGIE


Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti menanggapi cara bertanya cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka terkait Carbon Capture Storage dan SGIE. Ia menilai langkah Gibran telah mengurangi kualitas debat Pilpres 2024.

“Pertanyaan tricky model Gibran akan dapat mengurangi bobot etik dan kualitas debat penting seperti cawapres ini. Akhirnya yang muncul bukan pemahaman dan kekuatan argumen, tapi olok-olok,” kata Ray dalam keterangannya kepada Inilah.com, Selasa (26/12/2023)

Ia menilai cara debat yang dilakukan oleh Gibran hanya bertujuan akan satu hal yakni memenangkan debat saja bukan mengedukasi publik. “Bukan dimaksudkan menjelaskan yabg samar, memberi argumentasi yang meragukan, dan melogiskan yang dianggap berlebihan,” imbuhnya.

Ray menerangkan bahwa cara debat seperti itu sangat mudah dilakukan oleh siapapun. Sebab, seseorang tak perlu mempunyai pengetahuan secara khusus untuk dapat melakukannya.

“Cak Imin dan Mahfud juga bisa melakuķannya. Misalnya menanyakan pasal yang mengatur tentang hilirisasi. Tetapi Cak Imin dan Pak Mahfud tidak memilih cara itu karena cara itu sebenarnya tricky dan kekanak-kanakan. Pun juga menunjukan ketiadaan etik dalam debat,” jelas Ray.

Faktanya, kata Ray, Gibran tidak menguasai tema akan apa yang ia tanyakan ke cawapres atau kandidat debat lainnya. “Bahkan keseleo lidah kala menyebut istilahnya dan melirik catatan kala menyebut kepanjangannya. Satu sikap yang menunjukan ketidak kedewasaan,” pungkasnya.

Diketahui, Gibran melontarkan pertanyaan ke Cawapres Muhaimin Iskandar soal SGIE dalam sesi Debat Cawapres untuk Pilpres 2024. Serangan itu membuat Cak Imin kebingungan lantaran tidak tahu arti dari SGIE.

Selain itu, Gibran juga bertanya tentang regulasi yang mengatur  carbon capture and storage (CCS) kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. Kedua pertanyaan ini membuat para lawan Gibran terlihat kebingungan, memunculkan kesan mereka kalah pengetahuan dari putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button