Market

Harga Beras Bikin Rakyat Tambah Melarat, Bos Anyar Bulog Anggap Biasa

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyebut, kenaikan harga beras terjadi juga di banyak negara. Dampak El Nino yang menurunkan produksi.

“Kondisi El Nino juga berpengaruh terhadap produksi beras. Bahkan menurut BPS, produksi beras di November dan Desember, mengalami defisit. Bahkan hingga Januari, kemungkinan masih defisit. Inilah yang menyebabkan harga menjadi naik,” kata Bayu dikutip dari Antara, Sabtu (9/12/2023).

Untuk stabilisasi harga, Bayu mengaku, Perum Bulog menyalurkan bantuan beras kepada 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang berpenghasilan rendah.

Selain itu, Perum Bulog juga sudah menyalurkan satu juta ton beras SPHP untuk operasi pasar. Tentu saja, harga jualnya lebih murah ketimbang harga pasar. “Jadi harganya lebih murah Rp1.000-Rp1.500 dari harga pasar,” kata dia.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kata dia, Perum Bulog mendapatkan izin untuk impor beras sebanyak 2 juta ton. Impor beras dimulai sejak Januari 2023 hingga saat ini, sudah dibagikan kepada 21 juta KPM. “Impor tahap dua rencananya bulan ini dengan kuota 1 juta ton,” jelasnya.

Tahun depan, kata Bayu, Perum Bulog akan melakukan importasi beras untuk stabilisasi harga. Karena, musim panen diprediksi terlambat akibat masa tanam yang mundur.

“Kira-kira masa panen sekitar Maret. Pada bulan itu, masuk Ramadan, kemudian lanjut Idul Fitri. Biasanya permintaan meningkat. Kita perlu stabilisasi harga. Dan, Februari ada Pemilu. Untuk kuotanya masih menunggu diputuskan,” terang dia.

Bayu mengatakan, stok cadangan beras pemerintah saat ini sekitar 1,57 juta ton. Diperkirakan cukup untuk Desember hingga Maret 2024. “Dan mudah-mudahan hasil panennya bagus,” kata Bayu.

Mengingatkan saja, kenaikan harga beras secara signifikan terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Itu menjadi alasan pemerintah untuk membuka keran impor beras dari luar negeri. Beberapa negara yang dijajaki adalah China, India, Vietnam, Thailand, dan Pakistan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button