News

Hasil Penjaringan Capres PAN Dibahas Bersama KIB

Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno memastikan hasil penjaringan bakal capres yang dilakukan partainya bakal dibahas bersama parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). PAN tidak mencuri start sebab, parpol koalisi juga mulai memanaskan mesin partai untuk menjaring kandidat capres.

Menurut Eddy, seluruh parpol yang tergabung dalam KIB telah menandatangani nota kesepahaman terkait rancangan dan mekanisme kerja sama politik menuju Pilpres 2024. Kesepahaman tersebut mencakup pembahasan capres-cawapres.

“Hari ini semua partai memiliki aspirasi dan kebanggaan kader terbaiknya maju di pilpres. Ini mekanismenya akan dibahas dan disepakati bersama-sama. Nanti (setiap partai) akan mengajukan nama, syukur-syukur kalau kandidatnya sama. Kita akan berdiskusi dan mengajukan argumentasinya. Untuk bicara koalisi kita berbasis kepemimpinan kolektif dan kolegial, tidak ada yang dominan, semua akan dibicarakan di antara para ketua umum,” ujar Eddy dalam konferensi pers di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Eddy melanjutkan, penjaringan yang dilakukan PAN atau parpol lainnya dalam KIB penting dilakukan. Sebab koalisi telah memenuhi ambang batas 20% pencalonan presiden. “Sebagaimana diketahui, kita telah menjalin kerjasama dengan KIB. Kita menandatangani nota kesepahaman tentang bagaimana rancangan mekanisme kerja sama termasuk mekanisme pengambilan keputusan di dalamnya isu strategis termasuk pilpres,” tambahnya.

Ketua DPP PAN yang juga Ketua Organizing Committee Rakernas PAN, Bima Arya Sugiarto menerangkan, KIB juga akan mempertimbangkan tiga aspek dalam mengusung capres dan cawapres. Kandidat yang nantinya ditetapkan melalaui Rakernas yang digelar Agustus 2022 harus memiliki kualifikasi, kesamaan platform dengan PAN dan memiliki tingkat penerimaan yang tinggi dari masyarakat.

“Nama yang diusulkan nantinya mesti diterima oleh Golkar dan PPP,” paparnya.

Wali Kota Bogor ini juga menyebutkan dibutuhkan pertimbangan politik yang riil untuk memastikan KIB memiliki kans memenangi pilpres.”Terus yang penting juga, bakal menang atau enggak. Surveinya jelek atau enggak. Kalau jelek, buat apa kita usung? Buat apa diterima elite partai tapi rakyat enggak dukung? Enggak ada artinya. Pertengahan tahun depan akan kita didaftarkan bersama,” pungkasnya. [WIN]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button