Market

Impor Barang Konsumsi Naik 8,16 Persen di November 2023


Sepanjang 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan signifikan terhadap impor komoditas pangan seperti beras, gula, daging dan jagung.

Mungkin anda suka

“Nilai impor barang konsumsi mengalami peningkatan signifikan baik secara bulanan yaitu 10,53 persen mtm maupun secara tahunan yaitu 19,82 persen yoy,” ujar Deputi Bidang Statistik Ditribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam paparan kinerja neraca perdagangan di Kantor BPS, Jumat (15/12/2023).

Secara kumulatif, impor barang konsumsi pada periode Januari-November 2023 mengalami kenaikan 8,16 persen atau USD19,50 miliar.

“Peningkatan nilai impor barang konsumsi didorong oleh impor komoditas pangan, yaitu beras, gula, daging jenis lembu, serta jagung,” jelasnya.

Sementara nilai impor pada November 2023 mencapai USD19,59 miliar atau naik 4,89 persen mtm dibandingkan Oktober 2023 yang sebesar USD18,67 miliar.

Adapun untuk neraca perdagangan barang Indonesia mencatatkan surplus senilai USD2,41 miliar. Kinerja ini memperpanjang tren surplus dagang selama 43 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.

BPS mencatat hingga November 2023, total volume impor beras yang masuk pasar dalam negeri sebesar 2,53 juta ton dengan nilai USD1,45 miliar. Sedangkan negara tujuan impor didominasi Thailand dan Vietnam.

Sementara itu, untuk gula tercatat telah terjadi volume impor sebesar 4,55 juta ton dengan nilai USD2,54 miliar, yang berasal dari tiga negara utama, yaitu Thailand, Brazil dan Australia.

Kemudian, daging jenis lembu tercatat volume impor mencapai 214,27 ribu ton, dengan nilai USD753,84 juta, berasal dari India, Australia dan Amerika Serikat. Serta, komoditas jagung dengan volume impor 892,08 ribu ton, atau nilai transaksinya mencapai USD276,07 juta, yang berasal dari Argentina, Brasil dan Amerika Serikat.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button