News

Incar Posisi Cawapres, Alasan Yusril Dukung Sistem Pemilu Tertutup

Ucapan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang menyebut sistem proporsional terbuka melanggar Undang-Undang Dasar 1945 dalam sidang Mahkamah Konstitusi (MK), baru-baru ini, dinilai sarat kepentingan.

Pengamat politik Fernando Emas meyakini Yusril mengucapkan tersebut untuk kepentingan menarik simpati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tujuannya, agar bisa menggolkan usulan mengusung Puan Maharani dan Yusril dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Jadi sangat jelas apa tujuan dari Yusril tersebut, hanya untuk memenuhi ambisinya bisa menjadi cawapres yang akan diusung oleh PDI Perjuangan pada pilpres 2024,” jelasnya saat dihubungi inilah.com di Jakarta, dikutip Jumat (10/3/2023).

Ia mengatakan pernyataan Yusril akan menjadi bola liar yang berupaya menggiring opini bahwa sistem pemilu terbuka benar melanggar UUD 1945. Meski begitu, Fernando yakin upaya itu tak akan membuahkan hasil.

“Saya yakin tidak akan ada penundaan pemilu akibat pernyataan Yusril tersebut karena pemilu proporsional terbuka didasarkan pada UU Pemilu. Sedangkan pernyataan Yusril Ihza Mahendra hanya berupa opini pribadi semata,” tegasnya.

Sebelumnya, dalam sidang lanjutan gugatan uji materi sistem pemilu di Mahkamah Konstitusi, Yusril menegaskan sistem proporsional terbuka atau mencoblos nama caleg bertentangan dengan UUD 1945. Yusril yang pernah menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf di sidang gugatan sengketa Pilpres 2019 di MK ini membeberkan alasannya.

“Karena menghalangi pemenuhan jaminan-jaminan konstitusional mengenai fungsi parpol, melemahkan kapasitas pemilih dan melemahkan kualitas Pemilu,” ucap Yusril, Rabu (8/3/2023).

Lebih lanjut dia berpendapat, saat ini parpol tak lagi mengejar fungsi aslinya sebagai penyalur partisipasi politik. Justru hanya fokus untuk mencari kandidat yang dapat menggaet suara terbanyak.

“Partai politik tidak lagi fokus mengejar fungsi asasi, tidak lagi berupaya meningkatkan kualitas program-program nya yang mencerminkan ideologi partai melainkan sekadar fokus untuk mencari kandidat-kandidat yang dapat menjadi magnet untuk meraih suara terbanyak,” kata Yusril menegaskan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button