Market

Ingin Liburan Nataru 2024 Naik Pesawat, Harga Tiketnya Menguras Isi Kantong


Bagi yang ingin menikmati liburan Nataru 2024 dengan plesiran atau healing, jangan kaget dengan harga tiket pesawat yang selangit.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno bahkan pernah meminta maskapai penerbangan untuk tidak ‘aji mumpung’. Memanfaatkan liburan Nataru 2024 untuk mengeruak cuan maksimal. Dengan mematok harga tiket setinggi-tingginya.

Kata Menteri Sandi, sebelum pandemi COVID-19, jumlah pesawat yang beroperasi di atas 700 pesawat. Namun, saat ini, pesawat yang beroperasi tak lebih dari 400 pesawat saja.

“Artinya, defisit sekitar 300 (pesawat). Ini yang mengakibatkan harga tiket mahal sekali. Karena ketersediaan kursi yang minimum dan jumlah penerbangan sedikit,” ujar Menteri Sandi di Jakarta, dikutip Selasa (26/12/2023).

Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan, hingga saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum pernah menyebutkan adanya maskapai yang melanggar tarif batas atas atau TBA, plus Fuel Surcharge. Padahal, TBA itu berlakunya sejak 2019, belum berubah hingga saat ini.

Sejak 2022, kata dia, yang naik justru pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen. Serta PJP2U/ Passenger service charge yang naik mulai 20 persen hingga 40 persen. Bergantung kebijakan masing-masing bandara. “Yang benar itu, PPN dan PJP2U-nya yang naik. Kalau tiket, saya kira enggak naik kok,” kata Alvin.

Sejak April 2022, kata dia, terjadi lonjakan harga avtur. Kala itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerapkan fuel surcharge. Saat ini, fuel surcharge yang berlaku adalah pesawat jet  sebesar 10 persen dari TBA, dan Pesawat Baling-Baling  25 persen dari TBA. “Ingat TBA itu, berlakunya  hanya untuk penerbangan domestik kelas ekonomi,” ujar Alvin.  

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button