Hangout

Inilah Daftar Pemenang Kompetisi Jakarta Film Week 2022

Senin, 17 Okt 2022 – 12:46 WIB

JFW

Foto: inilah.com

Jakarta Film Week (JFW) sudah berlangsung sejak 13 Oktober hingga puncaknya pada 16 Oktober 2022. Pada JFW 2022 mengusung tema ‘Emerge’ yang berkaitan dengan harapan baru pasca pandemi. Tidak hanya memutar film, pada gelaran JFW ini juga menghadirkan 7 kategori award terkait film. Berikut ini pemenangnya.

1. Jakarta Film Fund Award

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya membacakan nominasi Jakarta Film Fund Award yang berisikan sebuah film dengan mengambil sudut pandang kemiskinan dan berbagai masalah yang hampir luput dari perhatian masyarakat.

“Sebuah film yang dieksekusi dengan pemikiran dan perencanaan yang matang, menghibur dan juga mengangkat isu lokal yang dapat menyentuh kita semua. Kami dewan juri kategori film fund 2022, saya sendiri Gumilar Ekalaya memberikan penghargaan kepada Bukan Anak Meriam karya Nehemiah Pareang dari Indonesia tahun 2022,” jelas Gumilar di CGV Mall Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (16/10/2022).

2. Global Feature Award

Pada kategori ini, dimenangkan oleh film Before, now, and then (Nana) directed (dir.) Kamila Andini dari Indonesia, 2022.

“Ini pasti penghargaan yang spesial bagi Kamila Andini dan juga semua tim before, now and then. Karya ini kami produksi dalam pandemi dan juga penuh dengan semangat kebebasan dalam berkarya, dan mengeksplorasi isu-isu feminisme, dan isu-isu perempuan yang kami tuangkan dalam film,” terang Kamila.

3. Global Short Award

Pada kategori ini dibacakan oleh Co-founder dan Co-CEO of Cinemaworld Suarina Chua. Pemenang dari kategori ini adalah film Eve of Eulogy, (dir.) Pratham Khurana dari India, 2021.

“Kami memilih karena visual treatment-nya, pesan yang mendalam dan ceritanya yang kuat, serta mengikuti tren,” tegas Chua.

4. Direction Award

Film asal Indonesia hasil direksi Angga Dwimas Sasongko yang bernama Mencuri Raden Saleh, menjadi pemenang award pada kategori ini.

Producer Wilza Lubis menyebut bahwa film ini dirasa adanya simbol progresifitas film nasional, serta mampu memadukan seluruh elemen film dengan baik, dan sesuai dengan standar nasional.

5. Global Animation Award

Pembacaan nominasi oleh Ryan Adriandhy yang juga merupakan juri pada perlombaan acara penghargaan ini, akhirnya jatuh pada animasi Tankboy (dir.) Novella Lian dari Singapura, 2021. Tidak sampai disitu, pada kategori ini juga terdapat film animasi yang cukup menarik perhatian, yaitu Bro Dragon, The City is Under Attack! (Serangan Oemoem!).

“Kami memilih ada satu film dari special mention (yang dimana film ini) memiliki kesadaran akan genrenya, genre komedi. Bukan hanya dalam dialog, tapi film ini mampu berbicara secara visual,” jelas Ryan.

6. Series of the year

Beberapa series Indonesia masuk dalam nominasi ini, yaitu angling dharma yang ditayangkan melalui maxstream, pertaruhan the series yang ditayangkan melalui vidio, royal blood yang ditayangkan melalui vision+, write me a love song yang ditayangkan melalui viu, serta yang hilang dalam cinta yang ditayangkan melalui Disney+ hotsar.

Pemenang kategori series of the year jatuh kepada Yang hilang dalam cinta (dir.) Yandy Laurens asal Indonesia, 2022. Series ini disebut terdapat standar baru dalam series OTT. Tak hanya itu, melalui series ini juga dapat membangkitkan semangat berkarya bagi series Indonesia.

7. Producer’s Lab

Pada kategori ini, terdapat 10 produser yang telah mengikuti worksop serta materi dari para mentor terkait proyek film. Yulia Evina Bhara melihat selama empat hari JFW berlangsung, ia mampu melihat adanya masa depan cerah bagi perfilman Indonesia.

“Selama empat hari, kami menyaksikan bahwa sebagai bagian dari sinema dunia, sinema Indonesia memiliki masa depan yang cerah karena dibuktikan dengan adanya 10 produser yang terseleksi yang memiliki visi yang kuat, juga memiliki project yang sangat menjanjikan,” tegasnya.

Diketahui akan ada tiga orang produser yang lolos yang memiliki visi yang kuat dan proyek yang sangat menjanjikan. “Untuk tahun depan berangkat ke platform Busan, yang akan diselenggarakan paralel dengan Busan International Film Festival,” sambungnya.

Ketiga produser ini ada Bunga Ineza dengan proyek filmnya berjudul Generasi Ketiga. Kemudian Janice Angelica dengan film berjudul Nenek, serta film The Island in The South dengan produsernya Nick Musa.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button