Market

Inilah Saham-saham Pilihan Kamis, 10 Februari 2022

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dua hari sebelumnya beruntun mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah merupakan permulaan dari tren naik jangka panjang. Sebab, menurut analis, penembusan tersebut telah melewati penantian yang sangat panjang sejak 2018. Inilah saham-saham pilihannya.

IHSG menutup perdagangan Rabu (9/2/2022) dengan penguatan 45,08 poin (0,66%) ke posisi 6.834,606. Indeks mencapai angka tertingginya di 6.840,394 atau menguat 50,872 poin. Posisi terendahnya di angka 6.796,633 atau menguat 7,111 poin dari posisi penutupan sebelumnya di angka 6.789,522.

Mungkin anda suka

Penguatan IHSG didukung oleh kenaikan 308 saham. Di lain sisi, 296 saham melemah, 180 saham stagnan dan 110 saham tidak ditransaksikan. Begitu juga dengan investor asing yang mencatatkan aksi beli bersih alias net foreign buy senilai Rp1,43 triliun.

Yuganur Wijanarko, analis senior KGI Sekuritas Indonesia mengatakan, IHSG menguat tapi masih di bawah level tertingginya sepanjang sejarah di 6.860 yang tercapai pada Selasa (8/2/2022). “Jadi, ini menunjukkan indeks sedang konsolidasi-koreksi setelah mencapai all time high kemarin,” katanya kepada Inilah.com di Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Menurut dia, penguatan IHSG terbawa oleh kenaikan saham-saham bluechip di sektor perbankan dan arus penguatan Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Wall Street. “Penguatan tersebut berlanjut dengan hijaunya Dow Jones Futures hingga pada Rabu sore sehingga IHSG pun ikut menguat,” ujarnya.

Sementara sentimen dari dalam negeri, kata Yuganur, meski tren COVID-19 varian Omicron terus meningkat, case fatality rate (CFR)-nya masih di bawah 1%. Karena itu, pasar tidak terlalu merespons negatif terkait varian ini.

“Sakit, sakit sih. Kalau kena Omicron enggak bisa mikir seminggu. Saya pernah kena varian Delta, seminggu,” tuturnya.

Hingga Rabu sore, jumlah kasus virus Corona COVID-19 bertambah 46.843 kasus sehingga total menjadi 4.626.936. Sedangkan pasien sembuh bertambah sebanyak 14.016 dan pasien meninggal sebanyak 65.

Arah IHSG Berikutnya

Yuganur memperkirakan, laju IHSG berpeluang konsolidasi dengan kecenderungan terkoreksi dalam kisaran support 6.750 dan resistance 6.860. “Ini merupakan koreksi wajar,” ucapnya.

Sebab, dia menegaskan, level IHSG saat ini masih terhitung rendah. Ini lantaran, pencapaian all time high IHSG merupakan awal dari tren kenaikan jangka panjang. “Dalam pikiran orang-orang sekarang, mereka sudah berpikir IHSG di level 7.000 pada akhir Maret,” ungkap Yuganur.

Target IHSG berikutnya, kata dia, berada di level 7.200-7.400 yang berpeluang tercapai pada akhir April dengan target akhir 2022 adalah 7.800-8.000.

“Sebab, level tertinggi IHSG pada 2018 di 6.686 baru ditembus pada November 2021 di level 6.750. Ini sebuah penantian yang sangat panjang. Jadi, sekarang, level 6.750 sudah terlampaui juga dan menjadi support level-nya yang kuat yang sebelumnya merupakan resistance,” papar dia.

Pengamat dan praktisi pasar modal syariah, Asep Muhammad Saepul Islam menguatkan pernyataan Yuganur. Mang Amsi, sapaan akrabnya, membagikan data tentang level-level tertinggi IHSG sejak 2016 hingga 2022, sebagai berikut:

  • 2016: 5.491,7
  • 2017: 6.368,3
  • 2018: 6.686,3
  • 2019: 6.636,3
  • 2020: 6.348,5
  • 2021: 6.754,5
  • 2022: 6.860,8

“Setelah 2018, baru all time high lagi di 2021,” ucap pendiri komunitas Syariah Saham ini.

Saham-saham Pilihan

Di atas semua itu, Yuganur menyodorkan beberapa saham bluechip pilihannya sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam bertransaksi saham Kamis ini. Dalam pantauannya, saham-saham bluechips sedang bergerak saat ini. Saham-saham tersebut adalah:

  1. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan support 4.250 dan resistance 4.400;
  2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan support 7.500 dan resistance 7.950;
  3. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan suppot 2.170 dan resistance 2.410;
  4. Saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan support 5.500 dan resistance 5.700-5.800;
  5. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan support 430 dan resistance 470. Untuk Saham-saham di sektor properti mendapat katalis positif dari positifnya kinerja di sektor perbankan untuk full year 2021. Hal ini menunjukkan kredit properti juga berpeluang lancar.

“Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut,” imbuhnya.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button