Market

Inilah Saham-saham Pilihan Rabu, 15 Juni 2022

Rabu, 15 Jun 2022 – 08:39 WIB

Inilah Saham-saham Pilihan Rabu, 15 Juni 2022 - inilah.com

Foto: Inilah.com/Didik Setiawan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (15/6/2022) berpeluang melemah seiring sentimen negatif dari Dow Jones, harga komoditas, imbal hasil obligasi AS, dan reshuffle kabinet. Inilah saham-saham pilihannya.

Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) telah turun tajam selama 4 hari berturut-turut sebesar 2.663,4 poin atau 8,27%. “Dalam perdagangan di hari Selasa, Dow Jones kembali turun sebesar 151,91 poin atau 0,50% sehingga selama 5 hari Indeks DJIA turun tajam sebesar 2.815,3 poin atau 8,77%,” katanya dalam ulasan yang rilis di Jakarta, Rabu (15/6/2022) pagi.

Penurunan tersebut, menurut dia, mengantisipasi naiknya Fed Fund Rate atau FFR sebesar 75 bps yang akan diumumkan pada 15 Juni 2022. “Ini sebagai respons terhadap naiknya inflasi tertinggi selama 41 tahun terakhir,” ujarnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, tingginya inflasi AS dan akan agresifnya The Fed menaikkan FFR berdampak atas tajamnya kejatuhan Indeks DJIA. “Ini juga berdampak atas naiknya yield obligasi AS segala tenor khususnya tenor 10 tahun yang saat ini sudah mendekati level 3,5%,” papar Edwin.

Kondisi tersebut, tentunya juga berdampak kepada turunnya harga obligasi Indonesia sebagai dampak dari naiknya yield obligasi Indonesia yang sudah mencapai 7,530% untuk tenor 10 tahun.

“Jika kejatuhan tajam Indeks DJIA dan naiknya yield obligasi AS dikombinasikan dengan berlanjutnya kejatuhan harga beberapa komoditas dan penantian reshuffle berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Rabu ini,” ungkap Edwin.

Harga minyak turun di hari pertama 1,78%, batu bara turun di hari keempat sebesar 2,32%, emas turun di hari kedua sebesar 0,57%, nikel kembali turun di hari kelima sebesar 2,42% serta timah turun lebih tajam di hari ketiga sebesar 6,72%.

Penurunan harga komoditas itu terjadi di tengah penurunan nilai tukar rupiah atas dolar AS serta penantian pengumuman resuffle Kabinet Rabu ini. “IHSG berpeluang melemah dalam kisaran support 6.972 dan resistance 7.128,” ungkap dia.

Rekomendasi Jual

  1. Saham PT Timah Tbk (TINS)
  2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
  3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
  4. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Saham-saham Pilihan

Di atas semua itu, ia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dalam kisaran support 6.500 dan resistance 7.175. Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 6.825 dengan target harga di 7.175 dan stop-loss di 6.500.
  2. PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) dalam kisaran support 6.400 dan resistance 7.100. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 6.750 dengan target harga di 7.100 dan stop-loss di 6.400.
  3. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dalam kisaran support 4.825 dan resistance 5.325. Indikator teknikal menunjukkan sinyal neutral. Rekomendasi beli di 5.075 dengan target harga di 5.325 dan stop-loss di 4.825.
  4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dalam kisaran support 1.610 dan resistance 1.820. Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 1.730 dengan target harga di 1.820 dan stop-loss di 1.610.
  5. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dalam kisaran support 600 dan resistance di 670. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 630 dengan target harga di 670 dan stop-loss di 600.
  6. Rekomendasi beli juga berlaku untuk saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button