Market

Jalan Tol Penuh Lubang, Jasa Marga Untung Besar

Tersiar kabar tentang semakin rendahnya kualitas jalan tol saat ini. Lantaran banyak lubang yang membahayakan pengendara.

Yang bikin geregetan, sepanjang 2022, PT Jasa Marga (Persero) mampu meraup untung gede hingga Rp2,74 triliun. Seolah ‘merem’ dengan rendahnya kualitas jalan tol, asalkan untung.

“Salah satu standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol itu, adalah kualitas infrastruktur jalan. Jadi kalau jalannya (tol) rusak (lubang), berarti pengelola jalan tol melanggar SPM,” papar Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Dikatakan Tulus, secara regulasi, konsumen yang mengalami kecelakaan akibat jebloknya kualitas jalan tol, berhak mendapatkan kompensasi. “Konsumen berhak dapat kompensasi. Tapi harus diaudit dulu. Misalnya, kecepatan kendaraan berapa kilometer (km) per jam,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu, Ustas kondang Yusuf Mansur sempat mengunggah pengalaman pahitnya saat melintas di Tol Cipularang. Dia mencatat dua kali ‘terkena’ lubang besar yang membuat ban mobil yang ditumpanginya pecah. Untung saja dia tak apa-apa.

Berdasarkan laporan keuangan PT Jasa Marga (Persero/JSMR) Tbk, laba bersih sepanjang 2022 mencapai Rp2,74 triliun. Naik 70,18 persen dari capaian 2021 sebesar Rp1,61 triliun.

Keuntungan Jasa Marga ini terdongkrak kenaikan pendapatan sebesar 9,36 persen secara tahunan. Dari Rp15,16 triliun naik menjadi Rp16,58 triliun. Sedangkan dari bisnis tol mendominasi dengan porsi 75 persen.

Pendapatan tol Jasa Marga pada 2022, naik 15,39 persen menjadi Rp12,44 triliun. Penyumbang pendapatan Jasa Marga lainnya adalah segmen konstruksi sebesar Rp2,8 triliun dan usaha lainnya senilai Rp1,33 triliun.

Terkait banyaknya lubang di jalan tol, masih kata Tulus, bukan semata-mata tanggung jawab Jasa Marga. Melainkan tanggung jawab dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Menurut Tulus, banyaknya lubang di jalanan termasuk tol, bisa jadi karena berseliwerannya truk ODOL alias Over Dimention Over Load. Truk-truk yang melanggar ukuran dan tonase itu, leluasa mengaspal di jalan tol. Ketika musim hujan, jalan tol semakin mudah berlubang.

Dalam hal ini, kata dia, janji Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menolak pengoperawsian trul ODOL pada 2023, perlu ditagih. “Jalan tol cepet rusak karena faktor truk ODOL yang dibiarkan Kemenhub tetap beroperasi. Padahal, janji Kemenhub melarang truk ODOL pada 2023. Jadi kita perlu tantang Kemenhub untuk meralisasikannya,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button