News

Jatam: Tambang Nikel Ciptakan Kemiskinan Sistematis bagi Penduduk lokal

Kepala Divisi Hukum Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Muhammad Jamil mengatakan maraknya kehadiran tambang nikel di Indonesia akibat gencaran transisi energi oleh pemerintah, sebagai agenda penciptaan kemiskinan sistematis.

“Hadirnya tambang nikel justru memproduksi fakir miskin dan anak terlantar,” kata Jamil pada Inilah.com, Senin (19/6/2023).

Mungkin anda suka

Sebab menurut Jamil, kehadiran tambang-tambang baru ini telah menghilangkan sebagian besar pekerjaan penduduk di sekitar lokasi tambang.

“Kehilangan mata pencaharian menurut saya malah justru mengarah pada penciptaan kemiskinan secara terstruktur, sistematis dan masif,” kata Jamil

Jamil mengatakan, hilangnya mata pencaharian penduduk tidak lain disebabkan oleh kerusakan lingkungan yang dibuat dari aktivitas pertambangan.

“Di daratan lahan-lahan pertanian dan perkebunan yang menjadi pekerjaan utama masyarakat asli di wilayah-wilayah nikel ini dirampas. Pohon-pohon ditebang diubah menjadi lubang-lubang tambang,” kata dia.

Bukan cuma di darat, penduduk yang bergantung kehidupan dengan mencari ikan pun mendapat getahnya. Sebab, menurut dia, tak jarang limbah hasil eksplorasi mengalir ke sungai hingga ke laut.

Nelayan, sambung Jamil, kini harus merogoh kocek dua kali lipat untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) lantaran yang harusnya bisa mencari ikan di sekitar pesisir, kini harus berlayar hingga ke tengah lautan.

“Kalau sudah begitu, bagaimana nelayan dan masyarakat asli mau hidup,” kata Jamil.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button