News

Jenderal Agus Bakal Terapkan Smart Power di Papua

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bakal menerapkan pendekatan smart power di Tanah Papua. Pendekatan ini yaitu kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi.

Menurut Agus, pendekatan semacam itu terkait karekteristik tersendiri yang dimiliki wilayah tersebut.

“Wilayahnya punya kearifan lokal, tradisinya juga. Kalau ke sana itu harus ngerti kearifan lokal tradisinya seperti apa,” kata Agus usai dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Agus menjelaskan, pendekatan smart power yang digunakan TNI terdiri atas soft power dengan cara mengedepankan intelijen dan teritorial. Tujuannya membantu percepatan pembangunan di wilayah Papua. Hal ini menyangkut pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, puskesmas, hingga fasilitas umum.

“Bahkan, sampai sekarang ada prajurit TNI di bidang kesehatan dibawa ke hutan untuk nyuntik (vaksinasi), kemudian juga stunting kami ikut di situ,” katanya.

Menurut Agus, TNI juga mengedepankan politik diplomatik militer antarwilayah yang ada di perairan Papua untuk mempererat hubungan baik dengan negara tetangga di wilayah Papua.

“Kami akan perketat semacam memorandum of understanding agar ada hubungan diplomatik, mungkin latihan bersama, pertukaran pelajar. Itu mempererat hubungan baik dengan negara tetangga di wilayah Papua,” kata Agus memaparkan.

Sementara, taktik hard power juga digunakan di Tanah Papua dalam upaya menghadapi kelompok kriminal bersenjata.

“Mereka kombatan itu bersenjata, jadi harus lawannya ya senjata. Tapi, kami kedepankan soft power,” ujar Agus.

Pendekatan soft power tersebut, ucap Agus menambahkan, dilakukan secara bersama-sama, bersinergi antara TNI dengan semua kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button